RAJAWARTA : Beberapa waktu lalu, Gubernur Jawa Timur pernah berucap bahwa Pemprov Jawa Timur Fokus pada penanggulangan kekeringan dengan menyuplay air bersih ke daerah yang terdampak kekeringan akibat musim kemarau.
Kemarin, tepatanya 18 Juli 2019, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ngawi masih menunggu dana bantuan kekeringan dan krisis air bersih dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur, karena bantuan dan itu masih belum diterimanya kabupaten setempat.
“Kami saat ini masih menunggu dana bantuan penanggulangan kekeringan untuk sejumlah desa terdampak yang diajukan ke Pemprov Jatim yang hingga kini belum turun,” ujar Teguh Puryadi Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Ngawi di Ngawi, Kamis (18/7/2019).
Terbaru ungkap Teguh, ada empat desanya yang mengajukan permohonan bantuan karena sudah kesulitan mendapatkan air bersih.
“Dari pemerintah daerah ada (dana) sebetulnya, tapi juga masih belum cair,” kata Teguh Puryadi kepada wartawan.
Manariknya, empat desa yang mengajukan bantuan air bersih itu sudah masuk daftar 45 desa yang diusulkan ke Pemprov Jatim untuk mendapatkan bantuan. Faknya, hingga kemarin bantuan yang diharapkan belum juga datang.
Teguh menegaskan, jika memang sudah masuk kategori gawat, bantuan akan segera dikirim. Namun, untuk sementara menggunakan air dari sumur BPBD. “Biasanya kami mengandalkan bantuan dari provinsi untuk mengambil air dari PDAM,” kata dia. (sbr/SS/ant)