METRO  

Momen Nataru PMPI Jatim Serukan Perdamaian dan Menjaga Keharmonisan

Dalam setiap momen Natal dan Tahun Baru, isu terorisme dan radikalisme akan mulai bermunculan guna memecah belah persatuan NKRI. Dimulai dengan kejadian pengeboman di Mapolsek Astana Anyar menandakan munculnya kembali gerakan terorisme yang sudah lama di redam.

“Menyikapi momen seperti ini, kawan kawan Dewan Pengurus Wilayah Persatuan Mahasiswa Petanesia Indonesia (DPW PMPI) Jatim harus terus bersinergi dan berkolaborasi dengan pihak terkait, terutama pihak keamanan dan ketertiban guna menyelaraskan gerakan untuk menanggulangi kejadian yang tak diinginkan” terang Ahmad Yusuf Alhakim selaku Ketua DPW PMPI Jatim.

Para pemuda Jawa Timur juga harus memberikan pemahaman kepada masyarakat sekitar tentang penting nya menjaga persatuan NKRI dengan saling menghargai sesama antar umat beragama. Keharmonisan harus terus dibangun untuk merajut kembali toleransi serta menjaga tali perdamaian agar terus terawat.

“Sudah saatnya mahasiswa turut serta dalam menjaga perdamaian dan keharmonisan antar umat beragama. Dalam PMPI pun demikian antar anggota yang terdiri dari berbagai macam agama menjaga toleransi untuk memperjuangkan NKRI” ucap Yusuf.

Sejatinya menjaga keharmonisan adalah syarat untuk menciptakan perdamaian di tanah air. Adanya organisasi PMPI dimaksudkan sebagai garda terdepan dalam merawat kebhinnekaan dan menjaga persatuan antar umat beragama.

“Kami sebagai pengurus DPW PMPI Jawa Timur, akan dengan segenap tenaga dalam mencurahkan serta memberikan edukasi kepada masyarakat dan juga pemuda-pemudi terkhusus mahasiswa dalam menjaga stabilitas persatuan NKRI. Karena pada dasarnya PMPI lahir akan ideologi kebangsaan dan ke cinta-an terhadap tanah air Indonesia” pungkas mantan Koordinator BEM se Surabaya tersebut.

Berangkat dari adanya momen persatuan dan kecintaan tanah air, DPW PMPI merencanakan agenda – agenda yang berhubungan dengan penguatan NKRI sekaligus menjaga toleransi beragama yang ada di Indonesia.

“Penguatan NKRI sangatlah dibutuhkan, melihat semakin maraknya terorisme dan radikalisme yang bermunculan kembali. Tak luput juga momen tahun politik yang melibatkan dogma di setiap kampanye para aktor politik. Untuk penguatan ideologi pancasila harus terbentang di seluruh Jawa Timur khususnya para pemuda” ujar Yusuf.