METRO  

Walikota Surabaya Tertuding Rasis, Cak Dulla Angkat Suara

RAJAWARTA : Terkait Screening yang dilakukan Pemerintah Kota Surabaya alias Pemkos terhadap Warga Madura yang mau masuk ke Surabaya menjadi bahan perbincangan Khalayak Ramai.
Bahkan, beredar isu yang menyebutkan, screening atas inisiasi Eri Cahyadi Walikota Surabaya tersebut, merupakan tindakan diskriminatif dan rasis.

Melihat beredarnya kabar yang terus berkembang, Hoslih Abdullah Ketua Pemuda Pusura angkat suara.
Pria yang akrab disapa Cak Dulla ini mengungkapkan, beredarnya isu diskriminatif dan rasis yang dialamatkan kepada Walikota Surabaya, tidak tepat.

Kenapa? Karena menurut Cak Dulla, Surabaya merupakan Kota Metropolitan, dimana penduduknya terdiri dari berbagai suku, dan didalamnya termasuk warga Madura. “Perlu diingat, di Surabaya warga Madura cukup banyak,” tukasnya (16/6/2021). Dia pun menambahkan, bahwa semua warga Madura yang tinggal di Surabaya mendukung program Eri Cahyadi dalam memutus mata rantai virus import asal China.

Menyikapi anggapan yang menyebutkan, screening di kawasan Suramadu sisi Surabaya berdampak pada perekonomian Warga Madura. Cak Dulla pun menjelaskan, bahwa dampak Pandemi Covid-19 terhadap perekonomian tidak hanya menimpa suatu daerah tertentu, tapi sudah menasional, bahkan secara global.

“Masalah berdampak pada ekonomi, saya kira itu sudah menjadi masalah nasional. Termasuk Surabaya ikut terkena dampak ekonomi yang luar biasa,” ulasnya.

Dengan demikian tuturnya, agar Pendemi Covid ini segera teratasi. Maka sudah sewajarnya semua pihak bahu membahu memutus mata rantai covid yang sudah berlangsung 1 tahun lebih, baik Nasional maupun global.

“Tapi sebagai warga Surabaya, kita tetap mendorong dan mendukung agar Forkopimda, Wali Kota Surabaya Cak Eri melakukan langkah terbaik agar pandemi Covid-19 segera dapat diatasi,” ujarnya.

Menanggapi adanya kabar, sekelompok masyarakat akan menyampaikan aspirasi. Cak Dulla tidak mempersoalkannya. Sebab jelasnya, menyampaikan aspirasi di muka umum dilindungi oleh Undang-Undang.

“Tapi ya tentunya harus memperhatikan kondisi dan situasi saat ini. Jangan sampai justru menimbulkan masalah baru,” tegasnya.

Mengenai langkah untuk koordinasi dengan tokoh sekitar Surabaya, utamanya Madura, diakui memang sangat baik. Namun, menurut Cak Dullah, langkah cepat untuk penyelamatan warga Surabaya dan warga lainnya dari pandemi Covid-19 harus diutamakan. Sebab, namanya penyebaran pandemi Covid-19 tidak akan menunggu. Harus segera ditangani. (****)