Totalitas Beramanah, Legislator Dapil III Gratiskan Konsultasi Grafologi

RAJAWARTA : Sukses meloloskan anggaran Rp 1,6 milliar untuk Kampung Zero Waste, tidak membuat Aning Rahmawati berpuas diri. Tapi, politisi asal PKS Kota Surabaya itu, terus berderma untuk kepentingan konstituen di Dapil III.

Lalu, Derma apa yang diulurkan Aning? Derma Aning adalah konsultasi gratis bagi warga yang ingin mengetahui karakter anak melalui tulisan. “Itu namanya grafologi. Biasanya berbayar, tapi kalau untuk konstituen karena amanah di DPRD, ini gratis untuk masyarakat. Sejak saya jadi dewan saya full totalitas untuk menjalankan amanah kedewanan,” jelasnya. (16/10/2021).

Uluran tangan untuk konstituen disampaikan Aning saat menggelar Reses Tahun Sidang Ketiga Masa Sidang Pertama Tahun 2021 di RW 5 Medokan Asri Barat V-H29 Surabaya.

Aning lalu berkisah, sebenarnya ‘kesaktian’ mengetahui karakter anak melalui tulisan sudah berlangsung kurang lebih 10 tahun lalu. Itu artinya, ‘kesaktian’ grafologi sudah dikuasai dan diamalkan sebelum Aning mendapat amanah menjadi wakil rakyat. “Sudah lama. Sebelum saya jadi dewan,” cetus.

Nah, bagi warga yang ingin berkonsultasi jelas Aning, warga cukup menulis diatas kertas putih tanpa garis. “Mereka (anak) cukup menulis dalam selembar kertas putih tidak bergaris. Nanti saya baca dari situ (tulisan anak), bisa ketahuan karakternya, ketahuan permasalahannya, dan ketahuan solusinya. Termasuk mengatahui jenjang perguruan tinggi jurusan yang mau dia (anak) pilih, bisa dari grafologi,” jelasnya panjang lebar.

Dijelaskan Aning, bagi warga yang ingin berkonsultasi grafologi untuk anaknya cukup mudah, bisa lewat medsos atau langsung datang ke Rumah Aspirasi Aning Rahmawati di Jalan Medokan Ayu Utara 13/14A.

“Saya kan punya Instagram, saya punya Rumah Aspirasi. Saya ngantor pada hari dan jam tertentu, mereka (warga) bisa datang kesana,” ulasnya.

Dia menambahkan, konsultasi grafologi untuk anak spesial untuk anak di Dapil III. Kenapa tidak untuk seluruh Warga Surabaya? Tanya media ini. Aning menjelaskan, bukannya tidak mau membuka konsultasi gratis untuk semua warga Surabaya, tapi Aning khawatir keterbatasan waktu dan tenaganya tidak bisa memberikan pelayanan secara baik.

“Ya karena saya di Dapil III begitu ya, lebih kepada keterjangkauan. Nanti kalau banyak yang masuk ke saya tidak tertangani karena kesibukan saya di dewan kan kasihan,” tukas Aning mengakhiri wawancara.