Penanganan Banjir Lemot, Buchori : Efeknya Bisa ke Walikota

RAJAWARTA : Di Musim hujan tahun ini, Buchori Imron Anggota Komisi C DPRD Yos Sudarso Kota Surabaya mendesak Dinas terkait agar lebih intens memantau daerah-daerah yang rentan tergenang air, bahkan banjir.

Sebab ungkapnya, dalam mengantisipasi banjir yang setiap saat dihantui genangan air atau banjir dibutuhkan kerja ekstra keras dari Dinas yang menangani banjir.

“Sekarang ini kan musim hujan, dan sekarang sudah bulan Nopember. Memasuki bulan tersebut, intensitas hujan semakin tinggi. Dan, kemarin di beberapa tempat mulai nampak genangan air,” jelas Buchori, politisi PPP (24/11/2021).

Buchori mengatakan, ada yang menyatakan bahwa Surabaya sudah tidak ada banjir. Namun, Pemkos tidak boleh lengah. “Kata Pemerintah Surabaya sudah tidak ada banjir, yang ada cuma genangan. Tapi, kalau genangan sampai lebih dari 2, 3, 5 jam bahkan dua hari, itu bukan genangan tapi airnya mampet,” ujarnya.

Oleh karena itu, Dinas PU Bina Marga dan Pematusan harus segera menyikapi beberapa tempat mulai tergenang air. “Jadi, jangan nunggu teriakan dari masyarakat. Bagaimanapun nanti efeknya ke Walikota,” tukasnya.

Seperti telah diketahui bersama tuturnya, sejak awal musim hujan Walikota terlihat aktif turun ke bawah untuk mendengar aspirasi warganya. Tapi ketika di musim hujan disana-sani terjadi genangan air dan penanganannya terlambat tentu, masyarakat akan kecewa.

“Karena walikota masih baru, muda dan enerjik. Turun sampai ke RW-RW, bahkan sampai ngantor di RW-RW. Begitu ngantor Walikota ‘dicelatu’ oleh warga, karena dinas terkait tidak bekerja maksimal dalam mengatasi genangan air,” jelasnya.

Terkait dengan genangan air, anggota Komisi C DPRD Yos Sudarso mengaku pernah mendapat aduan dari masyarakat, karena diwilayahnya tergenang air. “Suatu contoh, misalnya di Sidotopo Cargo genangan airnya begitu tinggi, bahkan surutnya cukup lama,” jelasnya.

Jangankan di rumah-rumah Warga ungkapnya, genangan air juga sempat mampir di lingkungan rumah tinggalnya. “Di depan rumah suya, dan di Jalan Randu juga tergenang air yang cukup tinggi dan genangannya begitu lama,” ulasnya.

Prinsipnya lanjut Buchori, terkhusus Dinas PU Bina Marga dan Pematusan segera menyikapi persoalan genangan air yang terjadi di tengah masyarakat. “Dinas PU tidak hanya mengurusi genangan air, tapi harus mencari penyebab banjir yang kemudian disusul dengan eksekusi,” pungkasnya.