New Man Besutan Pemkos Tampil dengan Bahasa Madura

RAJAWARTA : New Man besutan Pemerintah Kota Surabaya (Pemkos) kembali muncul setelah cukup lama tidak terdengar lagi kabarnya. Kali ini, New Man tidak keliling Pasar, Kampung dan lain-lain, untuk menghimbau masyarakat agar tertib Protokol Kesehatan alias Prokes.

Tapi munculnya New Man menghimbau masyarakat dengan Famflet terkhusus untuk warga Madura. Munculnya New Man tersebut, seiring dengan lonjakan virus impor asal Wuhan, China.

Agar pesannya lebih mengena, himbauan yang tertera di dalam famflet tidak menggunakan bahasa Indonesia, tapi menggunakan bahasa Pulau Garam.

Beberapa himbauan yang tertera dalam famflet diantaranya meminta masyarakat untuk tidak lengah atau abai terhadap virus yang dinilai sangat berbahaya, dan belakangan ini, warga yang terpapar cukup memprihatinkan, utamanya di Kabupaten Bangkalan.

“Je’ enteng nggih tretan…!!! Corona gi’ bedheh (Jangan lengah tretan, corona masih ada,” begitu salah satu kalimat yang tertera di famflet.

Kenapa harus Pemkos yang menghimbau warga Madura? Hal itu wajar, karena warga Madura banyak yang tinggal di Surabaya, dan hubungan antara Pemkos dan Pemkabang (Pemerintah Kabupaten Bangkalan) satu kesatuan yangvtak terpisahkan.

Di dalam famflet itu, ada himbauan agar masyarakat tetap tertib dalam menjaga kesehatan. Tentu, bahasa yang digunakan bahasa Madura “Atoro’ teros ben tarteb protokol kesehadhan (patuh dan tertib protokol kesehatan,”

Himbauan selanjutnya, masyarakat diminta untuk tetap memakai masker (ngangguy masker), menjaga jarak (ajegeh jarak’en), mencuci tangan (abedco tanang), jangan keluar kalau tidak perlu (je’ kaluaran mon ta’ parloh), dan jangan berkerumun ( je’ apol kompol).

“E atoragih dek sadejeh camat, klebun, apel disah, Makkaeh/Lora/Bindereh, sesepoh sopajeh areng sareng norok abentoh nyampeagih ke warga pentingah ajelenagih protokol kesehatan, ngabesin kegiatan jem malem, bik abrrik belo taoh bedhenah jenis se anyar virus covid-19”

Artinya (Diberitahukan kepada seluruh camat, lurah, sekretaris disah, Kyai/Lora/ustad, sesepuh secara bersama memberitahu warga pentingnta menjalankan protokol kesehatan, mengawasi jam malam, dan memberitahu adanya jenis baru covid-19). (*****)