METRO  

Kondisi Lalin di Kota Surabaya Menjelang Penerapan PSB2

RAJAWARTA : Kondisi Lalu Lintas (Lalin) Satu hari menjelang penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSB2) di kota Surabaya terlihat sepi. Ini karena para pengguna jalan baik, kendaraan roda dua dan roda empat memilih untuk mematuhi anjuran Pemerintah, yakni ‘di rumah saja’

Berdasarkan pemantauan rajawarta di beberapa Jalan, utamanya di Jalan-Jalan protokol terlihat lengang. Seperti yang terlihat di pintu masuk ke Kota Surabaya tepatnya Jalan Ahmad Yani (Bundaran Waru) telah berdiri dua pos penjagaan (check point).

Memang di kawasan Bundaran Waru, masih terlihat puluhan kendaraan masuk ke Kota Pahlawan, namun tidak seperti di hari normal (sebelum ‘musim’ korona). Dilihat dari plat nomor kendaraan yang masuk rata-rata Plat L dan plat W. Sementara plat dari luar L dan W masih terlihat ada, namun masih bisa dihitung dengan jari.

Begitu juga di Jalan Ahmad Yani (depan Kantor Dishub Jawa Timur) hingga ke Polda Jatim kendaraan yang melintas juga tidak begitu banyak. Salah satu pengendara plat W yang dikendarai Ricky Maulana (Sidoarjo) mengatakan, menyempatkan diri masuk ke Surabaya sebelum Surabaya menerapkan PSB2.

“Besok Surabaya kan mulai menerapkan PSB2. Makanya saya sempatkan ke Surabaya untuk kulakan (membeli barang dagangan) ke Pasar Turi,” ujarnya (27/4/20).

Tidak berbeda jauh dengan Jalan Ahmad Yani. Jalan Raya Darmo hingga ke Jalan Urip Sumoharjo laju kendaraan terlihat lancar. Ini karena volume kendaraan berkurang drastis juga dibandingkan dengan sebelum Kota yang dipimpin Walikota Surabaya Tri Rismaharini or Risma dilanda virus impor asal China.

Lanjut ke Jalan Basuki Rahmad hingga ke Jalan Gubernur Suryo dimana Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa berkantor disana. Jalan-Jalan terlihat lengang meski masih ada beberapa pengguna jalan yang masih memanfaatkan 1 hari sebelum pelaksanaan PSB2.

Seperti telah diberitakan sebelumnya, Kota Surabaya akan menerapkan PSB2 sejak tanggal 28 April hingga 11 Mei 2020. Segala persiapan pun telah dilakukan oleh Pemkos, mulai dari menyiapkan aturan hingga teknis pelaksanaan PSBB itu.

Penerapan PSB2 ini diharapkan bisa memutus mata rantai penyebaran virus korona di Kota Surabaya yang kian menggila. Atas dasar tersebut para pejabat Pemkos berharap agar masyarakat mematuhi PSB2 agar Surabaya terbebas dari covid-19.