Dua Anak Terjangkit DB, Pak RW Gubeng Klingsingan Minta Bantuan Sahabat Imam

RAJAWARTA : ‘Amukan’ penyakit Demam Berdarah (DB) terus menghantui warga Surabaya. Jika sebelumnya, ditemukan 15 anak dalam satu RW di Kampung Menur terjangkit DB bahkan sampai ada korban meninggal.

Kini tersiar kabar, beberapa Ketua RW di Surabaya mulai ‘panik’ dan meminta bantuan Sahabat Imam (Komunitas bentukan Imam Syafii, politisi Partai Nasdem Kota Surabaya) agar kampungnya difogging.

Kenapa sampai minta bantuan Sahabat Imam? Wakil rakyat Yos Sudarso itu menjelaskan, untuk mendapatkan layanan Fogging dari Puskesmas tidak mudah. Sebab harus ada persyaratan yang harus dipenuhi.

“Untuk mendapatkan layanan fogging dari Puskesmas terlalu lama, harus minta hasil diagnosa dari Rumah sakit,” ungkap Imam mengutip keterangan Nurachmad RW 03 Gubeng Klingsingan Surabaya.

Melihat fakta rumit yang disuguhkan pihak Puskesmas, tak pakai lama, Sahabat Imam Langsung memenuhi permintaan warga. “Dari data yang masuk ke kami sudah 9 RT yang sudah difongging Sahabat Imam,” tukasnya.

Menurut Imam, sangat wajar jika Warga Gubeng Klingsingan melalui RW-nya panik dan meminta bantuan Sahabat Imam. Sebab selain layanan Puskesmas yang lemot, di RW yang diketuai Nurachmad sudah ada dua korban masih dalam perawatan intensif.

“Assalamualaikum Pak Imam. Apa bisa kita minta bantuan program fogging untuk kampung dari Pak Imam. Soalnya di tempat kami sudah ada dua korban DB anak-anak. Sekarang lagi dirawat inap di rumah sakit dr Soetomo,” tutur Imam mengutip permintaan warga Gubeng Klingsingan.

Selain Warga Gubeng Klingsingan. Warga Kedung Tarukan RT-03/RW-06 Kelurahan Mojo juga meminta bantuan Sahabat Imam agar Kampungnya difongging. “Untuk warga Kedung Tarukan belum ada korban, cuma RTnya meminta fogging sebelum kejadian,” tutur Imam.

Sekilas Imam menjelaskan, di Komunitas Sahabat Imam ada program fogging. Dan, program ini untuk melayani permintaan warga. “Intinya setiap ada permintaan dari warga kami akan selalu berupaya untuk memenuhinya. Sahabat Imam tidak ingin Surabaya jadi KLB Deman berdarah,” pungkas Imam Syafii.