UMUM  

Beberapa Politisi Terpapar Covid-19, Layanan Dewan Berjalan Online

RAJAWARTA : Pasca anggota dewan terpapar covid-19 beberapa waktu lalu. Aktivitas di DPRD Yos Sudarso Kota Surabaya tampak lengang. Namun, bukan berarti kegiatan dewan lumpuh.

Terbukti, beberapa anggota dewan tampak hadir dan melayani masyarakat seperti biasa. Lihat saja, Imam Syafii (Nasdem), dan Camelia Habibah (PKB) terlihat beraktivitas di ruang Komisi Hukum dan Pemerintahan.

Bahkan aktifitas di beberapa Komisi berjalan seperti sebelum beberapa anggota terpapar covid-19. Namun ada yang berbeda. Bedanya adalah, jika sebelumnya, kegiatan-kegiatan di dewan berlangsung Offline, kali ini dilakukan secara online.

Sementara dari unsur pimpinan, Reni Astuti (PKS) terlihat di dewan. Sedangkan Laila Mufidah, menurut Pamdal yang berjaga di depan kantornya menyebutkan, politisi PKB itu tidak ada di ruang kerjanya.

Begitu juga, dengan Wakil Ketua yang lain, yakni AH Thoni dikonfirmasi ke sekretarisnya mengatakan bahwa politisi partai Gerindra juga tidak ada di ruang kerjanya.

Berdasarkan pengamatan rajawarta, Komisi Hukum dan Pemerintahan hari ini (14/6/2021) menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) secara Offline terkait dengan pengaduan warga di sekitar Mitra 10 Jalan Ahmad Yani.

RPD secara online di gedung Wakil Rakyat ini dibenarkan Camelia Habibah. Menurutnya, pasca terpaparnya beberapa politisi Yos Sudarso, seluruh kegiatan dewan berlangsung secara online. “Pasca beberapa anggota dewan terpapar covid-19, kegiatan di dewan dilakukan secara online,” cetusnya.

Sementara Imam Syafii kepada rajawarta mengaku prihatin atas terpaparnya anggota dewan yang terpapar virus import asal China. Namun karena anggota dewan harus selalu siap dalam melayani masyarakat. Maka, untuk sementara layanan masyarakat harus dilayani secara online.

“Hari ini kita prihatin karena beberapa anggota dewan terpapar covid. Namun, karena kita tidak boleh libur. Maka hearing dan surat-surat yang masuk terpaksa kita layani secara online,” ujarnya.

Meski dilayani secara online, Imam menjamin layanan terhadap masyarakat tetap tidak mengurangi kesungguhan dewan dalam memberikan layanan. “Kita menjamin layanan dewan tetap sama. Bedanya, jika sebelumnya offline, sekarang online,” pungkadnya.