RAJAWARTA : Salah satu proyek yang terus dibangun di tengah pandemi Covid-19 ini adalah pembangunan Rumah Pompa Petekan. Kini, pembangunan pompa itu terus dikebut karena ditarget selesai pada Bulan Desember 2020.
Kepala Dinas PU Bina Marga dan Pematusan (DPUBMP) Surabaya Erna Purnawati mengatakan proyek itu ditargetkan selesai 100 persen pada Desember 2020, sehingga diharapkan musim hujan berikutnya, sudah bisa dipakai. “Jadi, kalau ada air pasang lagi nanti, diharapkan tidak sampai masuk ke kota ini, makanya kita tekankan tahun ini sudah harus beres,” kata Erna di kantornya, Jumat (3/7/2020).
Menurut Erna, yang paling harus ditekankan adalah pintu airnya, karena proses pengerjaannya agak lumayan berat. Sebab, pintu airnya itu berukuran 7 meter sama 10 meter, sehingga proyek ini benar-benar diharapkan bisa mengatasi air pasang. “Memang pintu airnya ini yang agak berat,” ujarnya.
Namun begitu, Erna mengaku dapat bernafas lega setelah mendapatkan izin dari Lantamal terkait dengan akses masuk ke Rumah Pompa Petekan itu. Akhirnya, kini mobil-mobil proyek, termasuk crane proyek bisa lewat di akses masuk Lantamal itu.
“Alhamdulillah kita sudah mendapatkan izinnya, sehingga aksesnya lebih dekat dan kerjanya memang harus lewat disitu, makanya ini mungkin bisa dipercepat lagi,” imbuhnya.
Sementara untuk pembangunannya hingga saat ini, Erna memastikan pintu air dan fabrikasinya sudah jadi. Namun, yang susah adalah bangunannya, pondasi sama pilarnya, sehingga bagian ini terus dikebut.
“Ini kan pompanya juga nambah, sehingga nanti akan ada tiga pompa dengan kapasitas 5 meter kubik. Pokoknya semuanya ini harus selesai Desember,” tegasnya.
Erna juga menjelaskan bahwa Rumah Pompa Petekan ini dibangun dengan sistem buka tutup, sehingga perahu pelayaran bisa keluar masuk di Rumah Pompa Petekan itu. Menariknya, rumah pompa ini fungsinya seperti gravitasi. Ketika elevansi permukaan air sungai tinggi, maka air kemudian akan dipompa menuju ke laut dan begitu pula sebaliknya.
“Desain Rumah Pompa Petekan ini juga dibuat heritage dan berbeda dengan pompa air lainnya. Hal ini untuk menambah daya tarik wisata Sungai Kalimas,” kata dia.
Rumah Pompa Petekan ini merupakan proyek besar penanganan banjir di Kota Surabaya. Sarana pencegah banjir itu digadang-gadang menggantikan peran 20 rumah pompa di Surabaya Pusat dan Utara. Selain itu, rumah pompa yang dibangun dengan anggaran total lebih dari Rp 40 miliar itu diprediksi menjadi pengendali utama aliran Sungai Kalimas.