RAJAWARTA : Dwi Astutik Wakil Sekretaris Muslimat NU Jawa Timur mendaftarkan diri sebagai bakal calon wakil walikota Surabaya 2020. Ditemui disela acara Fit and Proper Test di kantor DPD PDIP Jatim di Jalan Kendangsari 57, wanita yang akrab disapa Bunda itu membeberkan kenapa dirinya memilih PDIP sebagai kendaraan politik.
Dia menjelaskan, dirinya memilih PDIP sebagai kendaraan politik karena PDIP Partai besar. Sehingga akan memudahkan dirinya untuk memulai perjuangan.
“Karena PDIP mendapatkan suara terbanyak di Surabaya dengan 15 kursi. Otomatis kalau mencalonkan lewat PDIP menjadi start awal yang bisa kita lakukan untuk mencalonkan diri,” ujarnya. (18/9/2019).
Di mengungkapkan, jika nantinya PDIP memberikan rekom kepada dirinya dan menang di Pilwali Surabaya, wanita berjilbab itu berjanji akan merealisasikan “SDM unggul, Surabaya Makmur”
Dalam keterangannya, wanita komunikatif itu menilai, SDM di Kota Surabaya dimana jumlah penduduknya hampir 3 juta memang perlu menjadi perhatian khusus baginya.
“Jadi kalau bicara SDM memang perlu sentuhan maksimal. Kalau selama Bu Risma banyak perhatiannya ke insfrastruktur maka kita harus memenuhi semua-semua yang harus dipenuhi terutama SDM,” ucapnya.
Sasaran dari SDM Unggul ujar Dwi Astutik, adalah kaum milenial dan ibu-ibu. “Untuk program ke depan larinya kepada kaum milenial. Bagaimana kita menyiapkan ekonomi produktif kepada kaum milenial serta kesehatan ibu dan anak. Itu menjadi perhatian kami,” jeladnya.
Disinggung bagaimana tanggapan Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur yang juga ketua muslimat NU. Bunda mengaku mendapatkan apresiasi.
“Bu Khofifah memberikan apresiasi kepada saya selaku kader NU yang mau hadir dikancah perpolitikan ini (pilwali). Beliau memberikan arahan-arahan dan tetap semangat, itu bahasa beliau. Tetap harus bergerak,bergerak, bergerak dan lakukan ini, ini, ini,” pungkasnya.