RAJAWARTA : Saifuddin Zuhri or Ipuk, Politisi PDI Perjuangan Kota Surabaya yang juga legislator DPRD Kota Surabaya mengaku siap memimpin atau menjadi Ketua DPRD Kota Surabaya jika diperintah pimpinan.
Menanggapi sikap DPD PDIP Jawa Timur yang mengusulkan namanya ke DPP untuk menjadi ketua DPRD Kota Surabaya, ipuk mengaku tidak bisa mengelak. Karena menurutnya, sebagai kader partai dirinya harus tunduk dan patuh pada keputusan pimpinan.
“Ya saya selaku kader partai apapun bentuk penilaian saya diusung oleh DPD maupun tidak diusung oleh DPC itu penilaian yang dilakukan oleh pimpinan-pimpinan partai,” ujarnya.
Dia menjelaskan, dari hasil penilaian pimpinan-pinpinan partai tersebut dirinya tidak bisa berbuat banyak kecuali tundak dan patuh pada keputusan pimpinan partai.
“Setelah dinilai oleh oleh partai, langkahnya apa, keputusannya apa, itu sepenuhnya kewenangannya (pimpinan). Saya sebagai kader partai tunduk dan patuh. Karena itu (jabatan) tidak semata-mata bisa kita minta, karena itu fungsi penugasan untuk melaksanakan tugas kepartaian,” tukasnya.
Seperti telah viral sebelumnya, sebagai pemenang Pileg di Kota Surabaya, kader PDIP memiliki porsi khusus untuk menjabat sebagai ketua DPRD Kota Surabaya. Untuk hal tersebut DPC Kota Surabaya mengusulkan 3 nama ke DPP PDIP. ketiga nama itu antara lain, Adi Sutarwiyono, Baktiono dan Dyah Katarina.
Usulan DPC kota Surabaya itu sama sekali tidak memasukkan nama Saifudin Zuhri. Namun, DPD PDIP Jawa Timur menganggap usulan DPC Kota Surabaya kurang lengkap. Karena ada kader PDIP yang punya potensi menjadi Ketua DPRD Surabaya tidak diusulkan.
Oleh karena itu, DPD PDIP Jatim menambahkan satu nama dalam usulan ke DPP PDIP, yakni Saifuddin Zuhri. Nama Saifuddin Zuhri dianggap layak menjadi ketua DPRD Kota Surabaya karena jasanya menjadikan PDIP sebagai pemenang pemilu 2019. Saat itu Saifuddin Zuhri menjabat sebagai sekretaris DPC PDIP Kota Surabaya.