RAJAWARTA : Pemilihan Walikota (Pilwali) Surabaya tahun yang akan berlangsung tahun depan banyak menarik minat berbagai pihak untuk ikut menyumbangkan pendapatnya, figur seperti apa yang pas untuk memimpin Surabaya pasca ditinggal Tri Rismaharini or Risma.
Bahkan, organisasi tertua di Surabaya, Pusura juga ikut menyumbangkan pikirannya agar warga Surabaya tidak salah memilih Calon Walikota Surabaya periode 2020-2025.
Ketua Pusura Muslih Abdullah or Cak Dulla mengaku selama ini Pusura selalu netral di setiap Pilwali. Untuk Pilwali kali ini, tuturnya Pusura ingin menyumbangkan pikirannya kepada warga Surabaya.
Menurut Cak Dulla untuk kriteria yang layak mempimpin Kota Surabaya tidak harus Arek Asli Suroboyo, tapi cukup yang mau peduli terhadap kehidupan warga kampung. “Dia adalah orang yang peduli terhadap kehidupan warga kampung,” cetus Cak Dulla (27/7/29019).
Yang dimaksud peduli terhadap kehidupan warga kampung jelasnya adalah figur calon walikota yang bisa membangkitkan ekonomi di perkampungan. “Seng isok Mbangkitno Ekonomi (yang bisa membangkitkan ekonomi) warga kampung,” cetusnya.
Selain mampu membangkitkan ekonomi di perkampungan jelasnya, bacawali Kota Surabaya adalah figur yang menjaga kelestarian budaya warga Surabaya. “Dia (Bacawali) harus bisa meningkatkan budaya Arek Suroboyo,” pungkasnya. (de)