METRO  

Wibawa Walikota Surabaya ‘Diuji’ Oleh Pengusaha RHU

RAJAWARTA : Wibawa Pemerintah Kota Surabaya (Pemkos) ‘diujui’ oleh beberapa pengusaha Rumah Hiburan Umum (RHU). Sebab, pasca relaksasi penambahan jam operasional sampai jam 24.00 WIB, ternyata masih ditemukan pelanggaran jam operasional.

Padahal, sebelum diijinkan buka hingga jam 24.00 WIB, para pengelola RHU lebih dulu diminta untuk menandatangani Pakta Integritas (PI). Salah satu point pentingnya adalah, jika ditemukan pelanggaran jam operasional, maka para pengusaha RHU harus siap atau bersedia lahan usahanya ditutup oleh Pemkos.

Dugaan pelanggaran jam operasional RHU tersebut, terungkap setelah media ini dan beberapa pewarta melakukan investigasi ke beberapa lokasi RHU di Kota yang dikomandani oleh Eri Cahyadi.

Sebelum melakukan investigasi, media ini dan beberapa pewarta bertemu di sebuah lokasi di tengah kota, sekitar jam 11.30 WIB. Setelah jam menunjukkan pukul 00.15 WIB, kami berempat mulai menjelajahi beberapa lokasi RHU.

Hasilnya, ditemukan dua RHU yang diduga melanggar jam operasional, sebagaimana yang telah ditentukan Pemkos. RHU-RHU itu Diantaranya, BH di lingkungan Landmark, dan TX di Kawasan Pertokoan Kedungdoro.

Sementara, di tempat lain, seperti Hellowings di Jalan Basuki Rachmad, Pentagon, Blue Fish di Kawasan Tegalsari terlihat sudah tutup. Begitu juga Galaksi Pool and Karaoke di Jalan Pandigiling juga terlihat tutup.

RHU TX dan BH Buka Melebihi Jam Operasional

Sebelum menuju ke lokasi BL di area Landmark Mall di Jalan Mayjen Yono Yuwono. Keempat pewarta lebih dulu mampir ke TX di Kawasan Kedungdoro Surabaya, saat itu jam menunjukkan pukul 12.30 lebih.

Setelah membayar tiket parkir, pelan-pelan kendaraan yang ditumpangi beberapa pewarta melintas di depan TX. Untuk melintas di depan klub malam itu, ternyata tidak mudah, sebab selain jalannya tidak begitu besar, parkir kendaraan pengunjung cukup menyulitkan laju kendaraan.

Di tambah keluar masuk motor dan mobil pengunjung yang ingin menikmati malming. Tak jarang kendaraan yang ditumpangi beberapa pewarta harus berhenti karena harus menunggu mobil yang mau parkir.

Untuk memastikan klub malam itu buka, salah satu pewarta memanggil salah satu jukir dan menanyakan. “Pak, buka sampai jam berapa?” tanya salah satu pewarta. Spontan pria itu menjawab “Buka sampai jam 3 Pak,” cetusnya.

Setelah keluar dari TX club di Jalan Kedungdoro, kami disuguhi pemandangan cukup kontradiktif. Bagaimana tidak? di lingkungan pertokoan onderdil mobil itu, TX club buka seakan tak terbatas waktu.

Sementara di Jalan Kedungoro para PKL makanan diminta tutup oleh sejumlah petugas. Ada apa ini Pak? Tanya salah satu pewarta kepada seorang petugas. “Ini sudah jam 12 lebih. Operasi jam operasional,” cetus petugas berperawakan tinggi besar itu.

Tak Sengaja Mengenal BH Klub

Karena jam belum sampai pukul 01.00 WIB, rombongan pewarta melanjutkan perjalanan menuju Citraland. Asa yang diinginkan, apakah di RHU dinkawasan itu, patuh pada ketetapan Pemerintah atau malah sebaliknya.

Namun, karena di depan Landmark mall masih ada beberapa mobil parkir, bahkan parkir mobilnya sampai ke bahu jalan, akhirnya keempat pewarta bersepakat masuk ke mall yang cukup ternama di kawasan yang tidak jauh dari Perumahan elit Citraland.

Setelah masuk ke area Landmark Mall, rombongan dihentikan security. “Mau kemana Pak? Spontan dijawab oleh salah satu pewarta “Biasa Pak, mau cari hiburan,” Si security tadi menjawab “Ooooo buka Pak. Parkirnya bisa Valet, atau bisa langsung parkir ke bawah,” ujar Security.

Karena tidak tahu namanya klub malam itu apa. Driver kendaraan yang ditumpangi pewarta menimpali jawaban sucurity tadi. “Nama clubnya apa Pak?,” tanya seorang pewarta. “Namanya BH, di lantai III,” cetus security itu.

Singkat cerita, kami berempat masuk melalui lift ke lantai III, di lantai III rombongan disambut wanita setengah baya, dan dipersilahkan masuk ke hall Klub. “Kalau ada apa-apa silahkan nanya ke waitress atau langsung ke saya,” ujar wanita itu dengan ramah.

Di dalam hall, kami iseng menanyakan ke salah satu waitress. “Ini buka sampai jam berapa?,” dengan ramah pria berkoas merah itu menjawab “last Ordernya jam 2 Pak,” jelasnya.

Setelah itu tidak ada percakapan lain, kecuali kami berempat larut menikmati hingar bingar musik yang disuguhkan untuk para pengunjung.

Tak terasa, jam sudah menunjukkan pukul 1.45 WIB, kami berempat langsung meninggalkan BH klub malam. “Wibawa pemerintah diuji oleh RHU-RHU seperti,” ujar seorang pewarta lokal Surabaya. Dan, kami berempat pulang ke rumah masing-masing. Dan, selesailah indept semalam itu.