RAJAWARTA : Sebagai Kadar Whisnu Sakti Buana mengaku akan tunduk dan patuh pada aturan dan keputusan DPP PDIP. Salah satu yang harus ditaatinya adalah mengambil dan mengembalikan formulir pendaftaran penjaringan bakal calon Walikota Surabaya.
Hal tersebut disampaikan Whisnu sesaat setelah mengembalikan formulir di Kantor DPC PDIP Kota Surabaya di Jalan Stail no 8, Surabaya, Jawa Timur, kemarin.
Satu hal yang harus diperhatikan semua kalangan bahwa dirinya saat ini tidak perduli dengan isu yang berkembang bahwa rekom DPP tidak akan jatuh ke tangannya.
Yqng pasti Whisnu yakin, nantinya rekomendasi DPP PDIP untuk Kota Surabaya akan jatuh pada kader terbaik PDIP yang memiliki Kartu Tanda Anggota (KTA) Partai.
“Kita tidak pernah berfikir orang orangan. Tidak ada istilah orang baru, atau orangnya siapa. Bahwa nanti yang direkom oleh DPP PDI Perjuangan adalah kader terbaiknya,” ujar Whisnu saat memberikan pernyataan pers di Kantor DPC PDIP Surabaya.
Whisnu mengatakan, sebagai kader partai, dia menaati mekanisme partai dengan mengambil formulir dan mengambalikan formulir pendaftaran. Dia juga akan terus turun ke masyarakat untuk menjaring aspirasi dengan visi membumikan Trisakti dan Pancasila dalam membangun Surabaya. Persoalan direkom atau tidak, semua dia terima sebagai hikmah dari perjuangan.
“Saya yakin dengan itu, untuk PDI Perjuangan akan lebih baik dan ada hikmahnya. Jika pun hikmah itu tidak saya terima, saya yakin anak cucu saya yang mendapatkan hikmahnya,” tegas Whisnu.
Sementara Adi Sutarwiyono or Awi usai menyambut kedatangan Whisnu Sakti Buana ke kantornya mengatakan, pengambilan dan pengembalian formulir pendaftaran yang dilakukan Whisnu merupakan teladan yang baik bagi kader PDIP.
“Siang ini DPC PDIP Surabaya menerima mas Whisnu Sakti Buana mengembalikan formulir. Ini merupakan teladan yang baik, mengambil formulir sendiri dan mengantar sendiri,” katanya. (sbr-ss)