RAJAWARTA : Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memimpin kerja bakti bersama jajarannya di perempatan Jalan Pandegiling arah Pasar Keputran Selatan Surabaya, Kamis (26/11/2020). Selain membersihkan sampah di pedestrian, Wali Kota Risma juga melakukan pengecekkan saluran di kawasan tersebut. Ini dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya genangan air ketika turun hujan.
Saat itu, Wali Kota Risma meminta agar setiap penutup saluran di kawasan Jalan Pandegiling dibuka. Ini dilakukan untuk memastikan di dalam saluran itu tidak ada sampah yang menyangkut. “Penutup saluran itu tolong dibuka semua. Coba cek, apakah ada sampah. Kalau ada langsung diangkat, dibersihkan,” kata Wali Kota Risma.
Saat penutup saluran dibuka, rupanya petugas pemkot menemukan banyak sampah plastik, kayu hingga daun-daun kering. Ketika dicek petugas di bawah saluran, sampah-sampah itu terlihat menyangkut di kabel-kabel jaringan fiber optik (FO) milik provider. Alhasil, Wali Kota Risma langsung menginstruksikan agar kabel yang terlihat berserakan itu supaya dirapikan. “Ditata, dirapikan sekalian kabel-kabel FO itu. Biar sampahnya tidak lagi nyangkut di kabel-kabel itu,” katanya.
Setelah melakukan kerja bakti di Jalan Pandegiling, Wali Kota Risma kemudian bergeser di Jalan Sriwijaya Surabaya. Kali ini, ia menginstruksikan jajarannya untuk membersihkan sampah dan lumpur di sungai yang ada di kawasan itu. “Lumpur sungai itu dikeruk, cek juga di bawahnya jembatan, apakah ada sampah yang nyangkut di bawah,” jelas dia.
Sekitar 30 menit berada di Jalan Sriwijaya, Wali Kota Risma kemudian bergeser ke Pasar Keputran Selatan Surabaya. Di sana, ia terlihat membersihkan pedestrian dengan cara menyemprotkan air menggunakan selang dari pemadam kebakaran.
Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Dinkominfo) Kota Surabaya, M Fikser menjelaskan, bahwa Wali Kota Risma menginstruksikan agar kabel-kabel FO yang ada di bawah saluran di kawasan Pandegiling dibenahi. Sebab, dari pengecekkan di lapangan, ditemukan banyak kabel-kabel FO yang penataannya tidak rapi dan berserakan.
“Jadi kabel-kabel optik yang ada di saluran-saluran itu memang diperintahkan Ibu Wali Kota untuk dibenahi. Karena setelah dibuka manhole (penutup) banyak sekali kabel FO dari provider tidak rapi, sehingga kita coba rapikan,” kata Fikser saat ditemui usai kegiatan.
Menurut Fikser, ketika penataan kabel FO tidak rapi, hal ini dapat menghambat aliran air ketika turun hujan. Apalagi, dari temuan di lapangan, banyak sampah plastik dan kayu yang tersangkut di kabel-kabel FO tersebut. “Ketika pompa bekerja untuk mempercepat aliran air itu jadi terhambat. Makanya terkadang di titik-titik tertentu terjadi genangan. Biasanya hal-hal seperti ini yang sering kami temukan,” ungkap dia.
Oleh sebab itu, Fikser yang sebelumnya menjabat Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya ini mengimbau kepada provider pemilik kabel FO agar rutin melakukan pengecekkan. Meski kabel FO itu dimasukkan ke dalam box culvert, namun penataan dan kerapiannya juga harus diperhatikan.
“Walaupun dimasukkan box culvert itu kan ada tempat titiknya. Nah ini kan tidak. Karena kita tahu yang kerja itu kan pihak ketiga (rekanan provider). Terlihat rapi di atas, tapi membuat masalah di bawah. Seperti membuat aliran air yang terhambat, karena sampah yang menumpuk. Kita lihat dalam satu box culvert begitu banyak FO yang diletakkan di situ tapi tidak rapi,” tegas dia.
Maka dari itu, Pria asli kelahiran Serui-Papua ini kembali mengimbau provider pemilik kabel-kabel FO agar rutin melakukan pengecekkan. Walaupun selama ini Pemkot Surabaya ada tim utilitas yang berkomunikasi dengan provider untuk merapikan kabel-kabel FO tersebut.
“Kita juga minta kepedulian dari provider, tidak harus menunggu dari pemerintah kota. Tetapi mereka ada divisi yang merawat jaringan itu tolong juga dicek supaya bisa rapi,” pungkasnya. (*)