SURABAYA – Pemkot Surabaya telah mulai melaksanakan vaksinasi anak yang berusia 6-11 tahun. Total ada 227.224 yang akan divaksin Covid-19. Pada hari pertama vaksinasi yang digelar, Rabu (15/12/2021), ada sebanyak 25.741 siswa dari 116 sekolah.
Menurut Ketua Komisi D DPRD Surabaya, Khusnul Khotimah, setelah pihaknya melakukan sidak dibeberapa sekolah, secara umum pelaksanaan vaksinasi berjalan lancar. Meski ada beberapa catatan yang diberikannya, agar pelaksanaan vaksinadi bagi siswa SD ini berjalan lancar.
“Pada hari pertama vaksin saya melakukan sidak di SDN Gading 1 dan SDN Tambaksari 1 dan SDN Tambaksari 3. Hasilnya untuk sidak di SDN Tambaksari berjalan lancar, tertib dan berjalan dengan baik.Tidak ada antrian panjang dan bergerombol,” ujar Khusnul, saat dikonfirmasi, Kamis (16/12/2021).
Tertibnya vaksinasi di SDN Tambaksari karena sebelumnya, pihak sekolah telah menjadwal para siswa yang akan divaksin. Contohnya, untuk siswa kelas 1 dan kelas 2 pada pukul 08.00-09.00 WIB. Sedangkan siswa kelas 3 dan kelas 4 pada pukul 09.00-10.00 WIB, dan begitu seterusnya.
Untuk itu, Ning Kaka, sapaan lekat Khusnul Khotimah, meminta kepada pihak sekolah yang belum mendapat giliran vaksin agar menyiapkan jadwal vaksin untuk siswa. Agar tidak terjadi penumpukan dan berebut ingin divaksin duluan.
Yang sangat penting lagi, kata anggota Fraksi PDI Perjuangan Surabaya ini, para orang tua harus mengawasi putra-putrinya yang sudah divaksin. Jika terjadi Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI), orang tua segera melapor ke pihak sekolah, agar bisa secepatnya diteruskan ke dinas kesehatan.
“Ini sangat penting. Jika ada KIPI, orang tua harus melapor ke pihak sekolah seperti ke wali kelasnya. Supaya wali kelas segera melaporkan ke kepala sekolah, dilanjut ke dinas pendidikan dan diteruskan ke dinas kesehatan atau puskesmas. Karena vaksinasi ini dilaksanakan atas kerjasama dinas kesehatan dan dinas pendidikan,” jelasnya.
Sementara itu, berdasarkan data yang diperoleh Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Surabaya ini, dari total 227.224 anak, jumlah anak yang paling banyak divaksin diusia 6 tahun. Jumlahnya mencapai 40.400 anak. Lalu usia 7 tahun 39.712 anak, usia 8 tahun 38.675 anak, usia 9 tahun 37.372 anak, usia 10 tahun 36.036 anak dan usia 11 tahun 35.029 anak.
Vaksinasi untuk anak-anak ini, kata Ning Kaka, adalah sebagai upaya untuk mempercepat terwujudnya kekebalan komunal. “Setelah anak-anak SD ini divaksin, pembelajaran tatap muka bisa segera dimulai. Jika sudah divaksin, saya berharap tidak ada lagi rasa was-was yang menyeliputi orang tua. Karena kekebalan komunal sudah terbentuk di lingkungan sekolah,” tandasnya. [*]
Menurut Ketua Komisi D DPRD Surabaya, Khusnul Khotimah, setelah pihaknya melakukan sidak dibeberapa sekolah, secara umum pelaksanaan vaksinasi berjalan lancar. Meski ada beberapa catatan yang diberikannya, agar pelaksanaan vaksinadi bagi siswa SD ini berjalan lancar.
“Pada hari pertama vaksin saya melakukan sidak di SDN Gading 1 dan SDN Tambaksari 1 dan SDN Tambaksari 3. Hasilnya untuk sidak di SDN Tambaksari berjalan lancar, tertib dan berjalan dengan baik.Tidak ada antrian panjang dan bergerombol,” ujar Khusnul, saat dikonfirmasi, Kamis (16/12/2021).
Tertibnya vaksinasi di SDN Tambaksari karena sebelumnya, pihak sekolah telah menjadwal para siswa yang akan divaksin. Contohnya, untuk siswa kelas 1 dan kelas 2 pada pukul 08.00-09.00 WIB. Sedangkan siswa kelas 3 dan kelas 4 pada pukul 09.00-10.00 WIB, dan begitu seterusnya.
Untuk itu, Ning Kaka, sapaan lekat Khusnul Khotimah, meminta kepada pihak sekolah yang belum mendapat giliran vaksin agar menyiapkan jadwal vaksin untuk siswa. Agar tidak terjadi penumpukan dan berebut ingin divaksin duluan.
Yang sangat penting lagi, kata anggota Fraksi PDI Perjuangan Surabaya ini, para orang tua harus mengawasi putra-putrinya yang sudah divaksin. Jika terjadi Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI), orang tua segera melapor ke pihak sekolah, agar bisa secepatnya diteruskan ke dinas kesehatan.
“Ini sangat penting. Jika ada KIPI, orang tua harus melapor ke pihak sekolah seperti ke wali kelasnya. Supaya wali kelas segera melaporkan ke kepala sekolah, dilanjut ke dinas pendidikan dan diteruskan ke dinas kesehatan atau puskesmas. Karena vaksinasi ini dilaksanakan atas kerjasama dinas kesehatan dan dinas pendidikan,” jelasnya.
Sementara itu, berdasarkan data yang diperoleh Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Surabaya ini, dari total 227.224 anak, jumlah anak yang paling banyak divaksin diusia 6 tahun. Jumlahnya mencapai 40.400 anak. Lalu usia 7 tahun 39.712 anak, usia 8 tahun 38.675 anak, usia 9 tahun 37.372 anak, usia 10 tahun 36.036 anak dan usia 11 tahun 35.029 anak.
Vaksinasi untuk anak-anak ini, kata Ning Kaka, adalah sebagai upaya untuk mempercepat terwujudnya kekebalan komunal. “Setelah anak-anak SD ini divaksin, pembelajaran tatap muka bisa segera dimulai. Jika sudah divaksin, saya berharap tidak ada lagi rasa was-was yang menyeliputi orang tua. Karena kekebalan komunal sudah terbentuk di lingkungan sekolah,” tandasnya. [*]