RAJAWARTA ; UNICEF dan PLN Group Jawa Timur mengajak semua komponen masyarakat yang berkepentingan dalam menyukseskan pembangunan Provinsi Jawa Timur untuk berpihak kepada anak dengan disabilitas dan anak berkebutuhan khusus.
Ajakan bersama itu diberikan saat peresmian pameran teknologi masa depan kelistrikan, Future X, yang digelar oleh PLN Group Jawa Timur, di Tunjungan Plaza Surabaya, Sabtu (29/2/2020).
Kepala Perwakilan UNICEF untuk Wilayah Jawa, Tubagus Arie Rukmantara, mengatakan bahwa status “spesial” sebenarnya melekat pada setiap anak, dengan berbagai kelebihan dan kekurangannya. Begitu juga dengan anak dengan disabilitas dan berkebutuhan khusus.
Peresmian dihadiri oleh 15 anggota Kolaborasi Tanpa Batas di Jatim yang mempromosikan pendidikan inklusi. Anak-anak peserta delegasi tersebut diminta menuliskan mimpi-mimpi mereka akan masa depan dan diajak maju ke panggung oleh General Manager PLN Distribusi Jawa Timur Bob Saril yang mengumpulkan tulisan-tulisan tersebut dan dimasukan ke dalam Kapsul Waktu (Time Capsule).
Di masa depan, time capsule itu akan dibuka dan dilakukan ukuran apakah PLN sudah berhasil mewujudkan mimpi anak-anak tersebut. “Bagi adik-adik dan anak-anak kita dengan keistimewaan berbeda ini, mereka justru dapat menjadi pendongkrak kemajuan pembangunan Provinsi Jawa Timur, apabila ingin tumbuh lebih hebat, di atas 6%, dan lebih inklusif,” kata Arie.
Arie menambahkan, model inovasi kebijakan sekolah inklusi beserta festival olahraga inklusi yang ditunjukan oleh Kota Pasuruan dan Kabupaten Bondowoso, dan kini akan diadopsi di tingkat provinsi dengan dukungan Komisi E DPRD Provinsi Jawa Timur dan Badan Koordinasi Kegiatan Kesejahteraan Sosial (BK3S) telah menunjukkan bahwa setiap anak harus diberikan kesempatan sekolah dan berprestasi sehingga berkontribusi terhadap masa depan Jatim dengan konkrit.
Program model kebijakan ini bahkan mendapat dukungan salah satu klub sepakbola terbesar di Indonesia, Persebaya, yang sudah dua kali mendukung festival olahraga inklusi, di Kota Pasuruan dan di Kota Surabaya. Di Kota Pasuruan, 600 pelajar dari berbagai sekolah, termasuk SLB dan sekolah inklusi bermain bola dengan para pemain senior dan manajemen Persebaya. Terakhir, Green Force Run 2020 melibatkan 100 pelari cilik dari anak dengan disabilitas dan berkebutuhan khusus yang datang dari seluruh penjuru Jawa Timur.
“Kami apresiasi dengan setinggi-tingginya kebijakan afirmatif dari PLN Group Jawa Timur yang percaya bahwa masa depan PLN, masa depan kelistrikan, masa depan Jatim dan Indonesia berada di tangan anak-anak, termasuk anak-anak dengan berbagai keistimewaan yang belum optimal kita fasilitasi. Kebijakan afirmasi terhadap pendidikan inklusi, akan membuat bukan saja anak-anak semakin spesial, tapi Jatim semakin maju,” tegas Arie.
Co-Founder JCK Enterprise Johan Alvin Khosuma menuturkan, ketika berbicara tentang teknologi masa depan kelistrikan tidak lagi dilihat dalam ruang sempit. Karena masa depan yang ada saat ini selalu berbicara tentang visi, inovasi dan teknologi. PLN tentu membaca perubahan zaman yang berkembang sedemikian cepat.
“Masa depan itu itu ada di factor X yang melebihi sebuah masa depan. Di dalamnya banyak visi dan mimpi,” kata Jak, panggilan akrabnya.
Ia melanjutkan, pada era kolaborasi ini banyak hal yang bisa dilakukan bagi semua pihak. Termasuk juga PLN dengan inovasi yang dilakukannya tanpa henti. Mereka sudah memulai inovasi ketika generasi builders yang sudah membuka jalan di masa lalu.
“Mereka (generasi builders) sudah meninggalkan visi pada para generasi milenial saat ini yang kaya akan imajinasi,” katanya.
Jak menambahkan, kalau semua pihak berbicara tentang sesuatu yang melampaui masa depan, maka mereka sebenarnya sedang menyiapkan sesuatu untuk anak-anak di masa depan. “Makanya kita mengadakan Tech Expo, Tech Demonstration, PLN Produk Knowledge, Social Impact for Humanity serta Set Up for Features Conference,” katanya.