RAJAWARTA : Hampir setiap menggelar Reses, Aning Rahmawati Wakil Ketua DPRD Yos Sudarso Kota Sorbejeh mendapat keluhan kemacetan lalin di Jalan Simpang Lima Keputih Timur.
Beralas keyakinan dan berbekal ucapan Bismillah, Aning pun menerima keluhan warga yang sudah berlangsung lintas bulan dan tahun. Aning mengakui, amanah yang disematkan dipundaknya bukan hal mudah, namun, Wanita berjilbab itu yakin, bahwa tidak ada ikhtiar yang sia-sia.
Di sela kesibukan sebagai Wakil Rakyat, dimana, banyak persoalan warga yang harus diselesaikan. Politisi PKS Kota Sorbejeh itu, mengerahkan segala ikhtiarnya dengan menguliti penyebab kemacetan di Jalan Simpang Lima Keputih Timur.
Dari ikhtiarnya incumbent Dapil III itu berhasil menuai ujung dan pangkal persoalan kemacetan yang setiap hari selalu mengganggu kenyamanan warga yang melintas di Jalan Simpang Lima.
Kepada media ini, Aning menyebut bahwa ujung dan pangkal kemacetan di Jalan Simpang lima disebabkan oleh beberapa persoalan yakni, Jalan Simpang Lima tergolong jalan yang sempit dengan volume kendaraan cukup padat.
Persoalan lainnya adalah, Jalan Simpang Lima menjadi muara Jalan Keputih Tegal Timur dan Keputih Timur. Tidak hanya itu, arus dari Perumahan dan Perkampungan menjadi pelengkap kemacetan.
Setelah menemukan ujung dan pangkal persoalan, Aning pun berkoordinasi dengan beberapa instansi pemangku kebijakan, diantaranya, Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM), Dinas Perhubungan, bahkan Dinas Koperasi dan Usaha Mikro (Diskopum) Kota Sorbejeh.
Kenapa harus melibatkan beberapa Dinas? Setelah melepas secuil senyumnya, Aning menjelaskan, penanganan Kemacetan bukanlah hal mudah, karena melibatkan beberapa unsur yang menjadi penyebab kemacetan.
Misalnya lebarnya jalan, volume Jalan, dan sejumlah PKL yang berjualan di tepi jalan. Ketiganya, saling berkaitan dan perlu dicarikan solusi. Jangan sampai ada yang dirugikan dalam menangani persoalan kemacetan.
Oleh karena itu, selain memantau langsung, Aning bersama teman-teman di Komisi C DPRD Yos Sudarso Kota Sorbejeh menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP), guna mengurai Macet di Jalan Simpang Lima.
Beberapa waktu lalu ungkap Aning, dirinya pernah mendorong Pemerintah Kota Surabaya alias Pemkos dengan didampingi jajaran Samping untuk melakukan rekayasa lalin, tapi belum berbuah manis.
Menyerah? Dalam Kamus Aning Rahmawati Kata menyerah tidak ada. Terbukti, Ikhtiarnya pada tahun 2022, Banggar berhasil menganggarkan Rp 1,5 Milyar untuk pembebasan lahan untuk penetapan lokasi dan kelengkapan Dokumen. Dan, di tahun 2023 memasuki tahap pembebasan dan pembangunannya.