RAJAWARTA : Hari pertama Sekolah Pertemuan Tatap Muka (PTM) 100 persen dilaksanakan di Surabaya. Herlina Harsono Nyoto Anggota Komisi D DPRD Yos Sudarso ikut mendampingi Eri Cahyadi Walikota Surabaya memantau berlangsungnya PTM di beberapa sekolah.
Alhasil, dari pantauannya bersama Walikota politisi Partai Demokrat itu, memberikan catatan penting yang perlu menjadi perhatian Pemkos, yakni potensi kerumunan yang berpotensi menjadi penyebab penularan.
Herlina mengaku khawatir berlangsung PTM bisa menimbulkan kerumunan di waktu pulang sekolah. “Kalau waktu masuk sekolah tidak ada masalah, karena saat diantar dan tiba di sekolah, siswa langsung masuk sehingga tidak ada kerumunan. Yang menjadi masalah ketika penjemputan,” jelasnya pada Senin (10/01/2022).
Herlina mengatakan saat pulang sekolah banyak orang tua yang menunggu anaknya keluar sekolah, begitu pula kerumunan siswa yang menunggu dijemput.
“Perlu ada pengaturan jadwal agar tidak pulang bersamaan, sehingga ada jeda untuk menghindari kerumunan. Karena yang penting adalah kesehatan dan keselamatan anak,” ungkapnya.
Herlina menjelaskan pentingnya sekolah PTM digelar untuk tumbuh kembang psikososial anak. “Selama ini kan anak-anak berinteraksi dengan layar hp layar laptop. Itu yang kemudian anak-anak kurang mendapat interaksi sosial dengan teman dengan guru,” ujarnya.
Selain itu, menurut politisi Partai Demokart tersebut pembelajaran jarak jauh (PJJ) dinilai kurang maksimal. “Yang tidak kalah pentingnya dari pembelajaran PJJ ada pembelajaran yang hilang. Atau tidak lengkap yang disebut learning loss,” terangnya.
Meski PTM penting dilakukan, namun siswa yang ikut PTM tetap harus ada ijin dari orang tua atau wali murid. “Pemkot Surabaya tidak serta merta mengadopsi aturan SKB 4 Menteri, yang menyatakan siswa yang tidak ikut PTM dianggap absen. Khusus Surabaya siswa yang tidak ikut PTM karena sakit atau tidak dapat ijin orang tua bisa ikut PJJ,” ujar Herlina.
Herlina juga mengingatkan agar PTM dihentikan ketika trend penularan Covid-19 naik. Karena yang paling penting adalah kesehatan dan keselamatan anak. “Agar anak aman nyaman dan memberikan kegembiraan buat anak,” pungkasnya.