Penulis : Rixky Maulana
RAJAWARTA : Gelaran Nikah massal yang digelar Pemkos melalui Dispendukcapil disebut mengabaikan kahadiran Legislator Yos Sudarso. Pasalnya, sebagai inisiator terselenggaranya nikah Massal ini, Pemkos tidak ada simbol kedewanan dalam acara tersebut.
Hal tersebut diatas disampaikan Pertiwi Ayu Krishna Ketua Komisi A kepada sejumlah pewarta yang hadir dalam acara yang digelar di Gedung Convention Hall, Jalan Arief Rahman Hakim 131 Kota Surabaya.
Ia menambahkan, sangat menyayangkan tidak ada logo DPRD Kota Surabaya yang ditampilkan. Sebab menurutnya ini adalah yang pertama kali memberikan inovasi kepada dinas terkait.
“Sebenarnya sih amat disayangkan, karena kan inovatif awal kan dari saya Ketua Komisi A dan tentunya teman-teman Komisi A tapi kita ini mengatasnamakan anggota DPRD janganlah dihilangkan.Toh kami tetap bermitra dengan Pemerintah Kota Surabaya,” imbuhannya.
Di tempat yang sama, Reni Astuti Wakil Ketua DPRD Yos Sudarso mengatakan, acara seperti ini sudah dilakukan beberapa kali. Ada dua program yang diberikan oleh Pemkos yaitu Duo Lontong dan ada beberapa layanan yang di tingkatkan lagi.
“Karena jumlahnya (pengantin) banyak maka dilakukan disini, tapi selanjutnya kalau misalkan masih ada yang membutuhkan bisa di tingkat kecamatan,” ucap Reny Astuti ditemui wartawan seusai acara isbat nikah.
Menurut PKS Reni Astuti, dengan adanya inovasi pemerintah kota terkait program lontong kupang dan lontong balap adalah bentuk dari kemudahan layanan untuk administrasi kependudukan.
“Yang jelas kalau nikah secara negara itu juga akan membentuk kenyamanan bagi keluarganya,” ucapnya.