RAJAWARTA : Wakil Ketua DPRD Yos Sudarso Kota Surabaya, AH Thoni meminta Pemerintah Kota Surabaya (PEMKOS) melakukan pengembangan Bank milik Daerah hingga ke seluruh kecamatan.
Asa dari pengembangan tersebut ungkap Thoni, agar para pelaku UMKM, utamanya yang terjerat rentenir bisa mengakses pinjaman modal kerja dengan bunga sangat rendah.
Dengan dikembangkannya Bank milik Pemkos hingga ke Kecamatan, politisi Partai Gerindra itu yakin percepatan pemulihan ekonomi di Kota Surabaya segera terwujud.
“Pemerintah Kota harus menyediakan ruang agar mereka pelaku UMKM bisa mengakses permodalan melalui bank pemerintah yang dimiliki Pemkot. Kita punya bank pemerintah seperti BPR Surya Artha itu dikembangkan, syukur-syukur diminta buka disetiap kecamatan,” katanya saat ditemui diruang kerjanya Rabu (13/10) Sore.
Permintaan Thoni bukan tanpa alasan. Sebab, selama ini pelaku UMKM di Kota lebih memilih melakukan pinjaman ke bank Swasta bahkan ke rentenir berkedok Koperasi daripada ke Bank milik Pemerintah.
Setelah ditelusuri, ternyata Thoni menemukan satu kata kunci yakni, mereka (Bank swasta dan rentenir) unggul disisi pelayanan. Padahal bunga pinjamannya lebih tinggi jika dibandingkan dengan Bank milik Pemerintah.
“Alasannya mungkin mereka memberikan pelayanan yang cepat, penawaran yang baik. Sedangkan bank-bank pemerintah mungkin kurang optimal, sehingga performa bank pemerintah ini kurang diminati dimata masyarakat,” jelasnya.
Selain sistem pelayanan yang harus ditingkatkan, Bank Pemerintah perlu disuntik tambahan modal agar jangkauannya lebih luas dan merata menyentuh pelaku UMKM.
“Selama ini alasan mereka begitu klasik yakni permodalan, saya kira ini sudah terpetakan Pemkos harus mengalokasikan penyertaan modal,” tambahnya.
Menurut Thoni tidak cukup berhenti disitu. Pemkos juga harus melakukan pengawasan secara ketat terhadap Koperasi-koperasi yang memberikan pinjaman dengan bunga pinjaman yang sangat tinggi.
“Ada baiknya dinas Koperasi bersama pihak terkait melakukan operasi tentang bagaimana kegiatan koperasi-koperasi di Surabaya selama ini, saya khawatir ada rentenir yang berkedok koperasi simpan pinjam,” pungkasnya. (Yes)