RAJAWARTA : Setelah sekian lama Saleh Ismail Mukadar (SIM) ‘bertapa’ kini menjelang perhelatan Pilwali Surabaya mantan ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya tiba-tiba keluar dari pertapaannya dan bertiak lantang “Selamatkan PDI Perjuangan Surabaya”.
Ditemui rajawarta, SIM menjelaskan kenapa dirinya harus turun gunung dan ingin menyelamatkan partai. Menurutnya, PDI Perjuangan punya cermin kelabu di Pilwali Surabaya yang tidak bisa dilupakan oleh dirinya dan kader PDIP yang lain di Kota Surabaya.
Di bagian lain tutur SIM, selain di internal PDIP Kota Surabaya masih terjadi faksi-faksi. Persoalan lain adalah munculnya kabar yang menyebutkan bahwa Walikota Surabaya Tri Rismaharini or Risma diduga sedang memperjuangkan Bakal Calon walikota Surabaya bukan dari kader PDIP.
Sementara, calon yang sedang diperjuangkan Risma yang berlatarbelakang birokrat timgkat elektabilitasnya tidak sebagus kader PDIP alias relatif kecil jika dibanding dengan internal PDIP.
Atas dasar tersebut, SIM berharap pemangku keputusan di DPP PDIP mengeluarkan atau memberikan rekom kepada orang yang tepat agar bisa menang lagi di Pilwali Surabaya 2020.
Kali ini SIM tidak hanya mengungkap persoalan yang sedang terjadi di internal PDIP dan munculnya Calon dari eksternal PDIP. SIM juga memberikan solusi cerdas agar PDIP bisa berjaya dikontestasi Pilwali Surabaya.
Lalu apa solusinya? Menurutnya, untuk memecah persoalan yang sudah tersebut diatas dibutuhkan tokoh sentral yang bisa mempersatukan suara PDIP. Siapa tokoh sentral yang dimaksud SIM. Silahkan simak penjelasan politisi gaek PDIP Kota Surabaya yang tervisual dalam video di bawah ini :