RAJAWARTA : Sehari (2/12/2109) setelah mendapat tawaran Rumah layak huni di Gunungsari Surabaya oleh pengelola Rusunawa Pemprov Jatim, akhirnya hari ini Dina, ibunya Titin Sri Pujiastuti dan anaknya M Pandhu Firmansyah yang baru berusia 5 Bulan, pindah ke Rusunawa Gunungsari Surabaya (3/12/2019).
Ditemui di rumah Dina Oktaviana (21) di Jalan Jojoran STAL 5B Surabaya, Anang Bintoro Pengelola Rusunawa Pemprov Jatim membenarkan kalau Dina dan Keluarga diberi rumah tinggal di Rusunawa Gunungsari Surabaya.
“Keluarga seperti Dina dan Ibunya sangat layak kami fasilitasi untuk menempati hunian layak huni. Apalagi kondisi anaknya yang memiliki kelainan fisik karena penyakit yang menderanya,” ujar Anang kepada rajawarta.
Sementara Daniel Lukas Rorong Komunitas Tolong Menolong yang memperjuangkan nasib Dina dan keluarga agar bisa pindah ke rumah layak huni mengaku mengapresiasi tindakan cepat pengelola Rusunawa Pemprov Jatim.
“Saya mengapresiasi respon cepat dari Pemerintah Kota Surabaya dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur perihal bantuan rumah susun untuk Ibu Dina dan Bayi Pandhu. Karena tempat tinggal Ibu Dina memang sudah tidak layak huni,” tukas Daniel kepada rajawarta.
Dengan pindahnya Dina dan keluarga ke Rusunawa Gunungsari tutur Daniel, diri menaruh asa agar kondisi anaknya yang memiliki penyakit facial Cleft Hidrocephalus Myelomeningocele segera sembuh.
“Tentu saja ini demi kebaikan dan proses penyembuhan Bayi Pandhu juga, termasuk agar mendapatkan tempat berteduh yang lebih layak huni lagi,” jelasnya, bernada prihatin.
Daniel menegaskan bantuannya tidak cukup hanya mengantar Dina dari Jojoran Stal ke Rusunawa Gunungsari. Tapi dirinya berjanji akan terus mengikuti perkembangan anaknya.
“Kami dari Komunitas Tolong Menolong juga akan tetap mendampingi Ibu Dina dan Bayi Pandhu ke depannya, agar keluarga ini tetap survive dan mandiri dari segi perekonomian,” janji Daniel.
Jangan lewatkan video Detik-Detik Pindahnya Dina dan Keluarga ke Rusunawa Gunungsari
Sekedar untuk diketahui, Dina adalah seorang ibu yang ditinggal suami karena diduga kelahiran bayi pertamanya yang mengidap penyakot Facial Cleft Hydrocephalus Myelomeningocele.
Tidak hanya suaminya yang diketahui berinisial AA, mertuanya pun tidak pernah berkunjung kecucunya Pandu (nama samaran).
Ironisnya, Dina dan Pandu tinggal di rumah berukuran 2×6 meter. Selain sibuk ngemong bayinya, di malam hari Dina juga disibukkan oleh tikus-tikus yang menggangunya. “Iya, tikus-tikus itu naik sendiri ke tempat tidur,” cetusnya kepada salah satu staff pengelola rusun Pemprov Jatim.