RAJAWARTA : Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya Reni Astuti menyambangi salah satu rumah warga di Kelurahan Klampis Ngasem, pada Sabtu (16/10). Kedatangan pimpinan dewan di masa reses ini usai mendapat laporan masyarakat mengenai Dylan (3th) yang didiagnosa mengalami gizi buruk tidak bisa menebus resep susu dari RSUD.Dr. Soetomo.
“Anak ini hampir 2 pekan di rawat di RSUD Dr.Soetomo tanpa dikenai biaya, namun saat keluar rumah sakit hanya dapat susu yang cukup 1 hari dan diberi resep susu khusus namun tidak bisa dibeli karena kendala biaya,” terang Reni.
Politisi PKS ini mengatakan bahwa kondisi keluarga tergolong masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang juga memiliki kartu BPJS PBI. Dikatakan bahwa ini susu khusus buat anak gizi buruk dan telah menjadi kebutuhan pokok karena tidak bisa konsumsi makanan lainnya.
“Karena RSUD Soetomo kewenangan Pemprov, tadi malam saya info Kepala Dinas Kesehatan Pemkot dan pagi tadi ibunya dapat bantuan susu satu kaleng dari RSUD Soewandhi. Selanjutnya puskesmas setempat bisa melakukan pendampingan khususnya mengenai ketersediaan kebutuhan susu bagi Dylan,” jelas Reni.
Reni mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah peduli membantu mulai dari kelurahan, kecamatan, puskesmas, hingga LPMK Pacar Kembang dan Klampis Ngasem yang sudah turun langsung membantu Dylan.
Ibunda Dylan, Alya Resti (26) menuturkan bahwa buah hatinya telah mengalami sakit sejak satu bulan lalu berat badan Dylan sempat turun dari 12 kg ke 7,4 kg. Saat usia 11 bulan pernah sakit berat hingga diusianya 3 tahun belum bisa jalan.
Usai mengunjungi Dylan, Reni lalu bertolak ke lokasi berbeda. Bertempat di daerah Jagir, Pimpinan DPRD Kota Surabaya ini lalu mengunjungi Reza (12) yang putus sekolah sejak kelas 3 SD.
Persoalan biaya pendidikan jadi kendala utama bagi Reza melanjutkan pendidikan. Saat ditanya Reni mengenai cita-citanya, Reza dengan semangat dan percaya diri menjawab ingin menggeluti kegemarannya di bidang robotika.
“Asal ada kemauan untuk belajar dan bersekolah, kita bantu upayakan bersama-sama agar Reza mendapatkan pendidikannya lagi,” tutur Reni saat memberi semangat pada Reza dan keluarga.
Tampak Reza begitu sumringah ketika ditanya oleh Reni mengenai keinginannya untuk kembali bersekolah. Kemauan Reza untuk mengenyam bangku pendidikan juga terlihat saat ia berkenan ditempatkan di satuan pendidikan manapun agar bisa segera kembali bersekolah.
Diketahui keluarga Reza juga berasal dari kalangan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Kepala keluarga sehari-hari bekerja sebagai kuli tukang sementara ibundanya merupakan kader bumantik.
“Saya ajak semua pihak untuk terus menyisir dan bantu anak-anak putus sekolah, Surabaya tengah menuju kota kelas dunia dan sangat butuh SDM unggul,” pungkasnya.