SURABAYA-DPRD Kota Surabaya berharap semua kontestan pemilu tahun 2024 taat aturan dan memiliki tanggungjawab moral kepada para pendukungnya untuk mendukun kondusivitas kota Surabaya jelang pemungutan suara pada tanggal 14 Februari 2024 mendatang.
Ketua Komisi A DPRD Surabaya yang membidangi hukum dan pemerintahan Arif Fathoni Ketika dikonfirmasi menyatakan, tensi politik yang menghangat Ketika masa kampanye adalah hal yang biasa didalam iklim demokrasi Ketika, itu menunjukkan bahwa demokrasi kita hidup ditengah Masyarakat.
“Dalam setiap perlombaan pasti ada persaingan , namanya kompetisi semua mengerahkan segala tenaga dan pikiran yang dimiliki untuk dapat memenangkan hati Masyarakat, ” ujarnya.
Toni menambahkan, system demokrasi saat ini yang dipilih merupakan kesepakatan kita bersama, pemilihan umum hanyalah sarana rekruitmen kepemimpinan nasional dan lokal, untuk itu semua pemangku kepentingan memiliki tanggung jawab moral untuk terus menjaga dan melestarikan dan melakukan perbaikan dimasa masa yang akan datang.
“Demokrasi saat ini memberikan peluang kepada siapapun untuk menjadi pelayan Masyarakat, baik di eksekutif maupun di legislative, makanya kita punya kewajiban untuk terus membangun kesadaran publik bahwa pemilu hanya proses lima tahunan, tapi persaudaraan sebagai sesama anak bangsa itu selamanya, perbedaan pilihan itu keniscayaan, yang penting setelah 14 februari bersatu kembali agar pemerintah bisa langsung bekerja untuk menyongsong Indonesia emas 2045, ” paparnya.
Ketika disinggung mengenai potensi kerawanan di kota Surabaya, pria yang juga Ketua DPD Partai Golkar Kota Surabaya ini mengatakan, sejauh ini Upaya yang dilakukan oleh Walikota Surabaya bersama Forkopimda Surabaya sudah berjalan dengan baik, melakukan analisa potensi kerawanan dan juga pendekatan kepada tokoh agama dan tokoh Masyarakat untuk terus memelihara keamanan kota Surabaya.
“Namun yang lebih penting dari itu, Masyarakat Surabaya sudah memiliki spirit nilai-nilai kepahlawanan Surabaya, sehingga Masyarakat Surabaya dalam laku sehari hari sudah terbiasa dengan perbedaan dan keberagaman itu menjadi pondasi yang kuat dalam membangun relasi sosial selama ini, makanya dalam pemilukada 2020 yang lalu, meski berkompetisi dengan keras, begitu mandat rakyat sudah diberikan ke Mas Eri, rakyat langsung bersatu kembali mendukung rencana Pembangunan kota, ” ungkapnya.
Masih menurut Toni, Partai Politik sebagai kontestan pemilu di Kota Surabaya selama ini juga membangun hubungan baik satu sama lain, pertemuan regular digelar setiap satu bulan sekali yang diisiasi oleh Walikota Surabaya,sehingga Ketika terjadi problematika dilapangan berkaitan dengan Gerakan pendukung langsung ada solusi sehingga tidak sampai menimbulkan polarisasi tajam dibawah.
“Kuncinya adalah kedewasaan dalam politik, sebagai makhluk pecinta demokrasi kita harus meyakini Fox Populi Vox Dei, Suara rakyat suara Tuhan, apapun hasil yang diberikan oleh Masyarakat dalam tempat pemungutan suara nanti, ini soal beruntung dan tidak beruntung, bukan soal siapa yang terbaik, semua kontestan pemilu adalah kader terbaik bangsa ,” pungkasnya.