Sikapi Proyek ‘Pengganggu’ Lalin, Politisi PKS : Segera Buat SK Berbasis Kinerja

RAJAWARTA : Beredarnya video proyek pengaspalan jalan siang hari yang dinilai mengganggu arus Lalu Lintas (Lalin), disikapi Achmad Suyanto politisi PKS Kota Surabaya.

Wakil Rakyat Yos Sudarso itu mengaku setuju atas pendapat yang menyebutkan, jika proyek yang dinilai mengganggu Arus Lalin dikerjakan malam hari. Dengan begitu, aktivitas warga Surabaya di siang hari tidak terganggu.

“Setuju, harus dikerjakan malam supaya tdk menggu aktifitas masyarakat,” ujar Yanto yang juga anggota Komisi B DPRD Yos Sudarso (6/12/2021).

Silahkan simak berita visual di bawah ini : Komisi A Kecewa, Panitia ; RULB Apartemen Puri Mas Kedua Akan Ada Keputusan

Pria yang akrab di sapa Pak Ustadz ini berbagi pengalamannya. Menurutnya, sebagaian masyarakat merasa terganggu dengan pengerjaan proyek yang bisa mengganggu aktivitas warga di siang hari.

Jika dilihat dari sisi ekonomi lanjutnya, pengerjaan proyek seperti pengaspalan, perantingan pohon dan seterusnya yang dikerjakan siang hari, tidak hanya mengganggu lalin, tapi juga menggaggu produktivitas warga.

“Maka, sebaiknya proyek-proyek seperti itu dikerjakan malam hari. Dengan begitu produktifitas masyarakat tetap terjaga,” ujarnya via telepon.

Apalagi, saat ini Pemkos sedang gencar melakukan pemulihan ekonomi di tengah Pandemi C19. “Kepastian pertumbuhan ekonomi on progress,” cetusnya.

Menindaklanjuti pernyataannya diatas, Yanto mendesak Ir Erna Purnawati Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan Kota Surabaya membuat kebijakan yang berpihak pada kepentingan Masyarakat.

“Kepada dinas PU, buatkan SK pekerjaan malam hari dengan basis kinerja,” ulasnya.

SK berbasis Kinerja yang dimaksud Yanto adalah, agar para petugas lapangan yang membidangi proyek jalan dll berbanding lurus dengan relesi yang diterima tiap bulan. “Supaya satgas PU, tetap memiliki imbalan jasa yang pantas, bagi pekerjaan yang extra,” ulasnya.

Sekali lagi tukasnya, kalau berhubungan dengan kepentingan umum, Pemkos tidak boleh berhitung untuk rugi. “Jangan menghitung besarnya biaya. Tapi hitung benefit perekonomian kota yang progresif diatas rata-rata kota yang lain. Never ending surabaya,” pungkas pria menggemar ikan salmon itu.