RAJAWARTA : Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember, Jawa Timur telah menganggarkan ke dalam APBD/tahun untuk menurunkan Jumlah Rumah Tidak Layak Huni (RTLH). Saat ini jumlah RTLH di Pemkab Jember mencapai 95 ribu dari 2.6 juta penduduk Jember.
Hal itu disampaikan Bupati Jember dr Hj Faida MMR di sela meninjau RTLH di Desa Randuagung, Kecamatan Sumberjambe. Menurutnya, untuk tahun 2019 Pemkab Jember akan menyelesaikan sedikitnya 2 ribu rumah. “Paling sedikit 20 rumah bisa selesai,” cetusnya.
Dalam keterangannya, Faida mengatakan, untuk tahun ini di Desa Randuagung ada 150 rumah milik warga yang mendapat peningkatan kualitas RTLH. Jumlah itu merupakan tambahan setelah 91 rumah yang telah selesai diperbaiki tahun lalu. Untuk perbaikan kualitas rumah milik warga tersebut Pemkab rata-rata menelan biaya 17,5 juta.
“Hebatnya di desa ini, warga masih aktif melengkapi rumah yang tahun lalu sudah dibangun dengan dilukis, sehingga lebih indah,” ungkap bupati Faida.
Faida mengaku senang karena para pemuda di Desa Randuagung menjadi relawan aktif untuk membantu pemerintah dalam melaksanakan programnya. Untuk peran mereka ini, bupati akan membuat satuan tugas di masing-masing desa. “Sehingga akses membantu kades, camat, dan bupati melalui progam-program dinas bisa lebih cepat,” tuturnya.
Lalu rumah seperti apa yang bisa mendapat perbaikan? Menurut Faida, rumah yang mendapat perbaikan adalah rumah tersebut berlantai tanah, dinding dari bambu, dan penghasilan keluarga pemilik rumah tidak lebih dari Rp. 600 ribu per bulan.
Ibu See pemilik rumah yang diperbaiki mengungkapkan rasa syukurnya. “Terimakasi kepada Bupati Faida, atas bantuan pemerintah sehingga rumah saya bisa diperbaiki,” ujarnya.
Ia mengaku rumahnya dulu dulu jelek dan bocor. Sekarang, ia berharap mempunya kamar mandi.
Begitu juga Mukhlis, warga yang rumahnya juga diperbaiki, menyampaikan ucapan terima kasih kepada bupati Faida atas program pemerintah ini. “Program ini sangat membantu masyarakat yang tidak mampu. Berharap ke depannya sekolah-sekolah di sekitar Sumberjambe ini dapat diperbaiki,” ujarnya.
Tentang kunjungannya ke rumah-rumah warga di Desa Randuagung, bupati Faida mengaku juga sebagai upaya survei lapangan untuk menemukan masalah-masalah di masyarakat.
“Di Randuagung juga perlu untuk sanitasi lingkungan, karena masih banyak warga yang mandi di sungai. Sebagian memerlukan listrik desa, dan adanya janda yang belum mendapatkan bantuan PKH,” urainya.
Dalam kesempatan kunjunganya ini, bupati Faida memberikan bantuan alat tulis kepada anak-anak yang akan masuk sekolah 15 Juli nanti. Bupati juga membagikan sembako kepada warga. (hms/jbr)