RAJAWARTA : Baktiono Ketua Komisi B DPRD Yos Sudarso Kota Surabaya menyampaikan kabar gembira ke warga Surabaya. Kabar tersebut adalah, proyek fisik yang sempat tersendat, kini mulai berjalan (dilaksankan).
“Jadi proses pembangunan fisik yang ada di Kota Surabaya, untuk insfrastruktur secara fisik mulai akhir Bulan Maret 2023. Memasuki bulan April ini sudah mulai jalan,” jelasnya (4/4/23) siang.
Adapun proyek yang mulai jalan tutur politisi PDI Perjuangan ini diantaranya, pembangunan Jalan, Jalan Kampung, saluran, box culvert, pembangunan taman, penerangan Jalan. “Itu baru dimulai startnya saat ini. Ini karena pendapatan Pemkos tahun ini tidak maksimal,” ujarnya, di ruang rapat Komisi C.
Terkait dengan pendapatan yang belum maksimal, politisi Dapil dua itu menyematkan saran ke Pemkos agar PAD Kota yang dipimpin Eri Cahyadi ini, bisa mencapai target yang telah ditetapkan.
“Karena pendapatan kurang maksimal, maka Dinas Pendapatan Daerah harus melakukan inovasi, diantaranya Dinas Pendapatan harus mau jemput bola. Tidak boleh menunggu orang membayar pajak dan retribusi,” urainya.
Menurut Baktiono, pajak hotel dan restoran harus menjadi perhatian Pemkos. Sebab berdasarkan pengamatannya selama ini, pendapatan Pemkos dari Hotel dan Restoran diduga sering mengalami kebocoran. “Untuk hotel dan restoran harus ada metode atau sistem yang baru,” ulasnya.
Baktiono kembali menegaskan, pentingnya Dinas Pendapatan untuk melakukan upaya jemput bola. “Untuk jemput bola, tidak cukup sekali, tapi perlu dilakukan berkali-kali agar bisa menjadi pengingat bagi wajib pajak dan retribusi,” ujarnya.
Sebenarnya tutur Baktiono, untuk meningkatkan pendapatan Kota Surabaya, dirinya telah mengusulkan idenya sejak 23 tahun yang lalu. Ide yang dimaksud adalah Pemkos harus memanfaatkan teknologi.
“Pajak hotel dan restoran harus menggunakan sistem baru yakni menggunakan sistem online. Sistem online ini memudahkan wajib pajak dan memantau dan membayar pajaknya,” pungkasnya.