METRO  

Sedekah Bumi di Sukomanunggal Dihadiri Politisi PSI Surabaya

RAJAWARTA : Sedekah bumi (bersih desa) biasa digelar setiap tahunnya oleh masyarakat Pedukuan Dermo Rw 02 Kecamatan Sukomanunggal, Kota Surabaya dengan beberapa rangkaian seperti Tahlil Kubro, Seni Tayub, Kirab Tumpeng, Tari Remo Massal, Pagelaran Seni dan Pengajian Umum.

Sedekah Bumi ini merupakan upacara adat yang melambangkan rasa syukur umat manusia kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rezeki melalui bumi berupa segala bentuk hasil bumi.

Nampak hadir Anggota Komisi D DPRD Kota Surabaya Tjutjuk Supariono di acara Pagelaran Seni Ludruk yang di gelar di depan SMPN 50 Kota Surabaya. Minggu, (14/05/23).

Menurut Tjutjuk Supariono, sedekah bumi yang dilakukan oleh warga Sukomanunggal sebagai wujud nyata tradisi budaya warga Sukomanunggal yang harus di gelar setiap tahunya. Sebab, sedekah bumi juga selaras apa yang disampaikan oleh Walikota Surabaya, Eri Cahyadi.

“Bahwa acara sedakah bumi ini nantinya bisa menjadi tempat wisata budaya tradisional yang bisa dikembangkan oleh Pemerintah Kota Surabaya. Sehingga Kota Surabaya selain dikenal kota pahlawan juga bisa dikenal dengan kota budaya,” imbuhnya.

Lanjut Bro Tjutjuk sapaan akrabnya, sangat mengapresiasi kerukunan warga Sukomanunggal ini bisa menjadi contoh untuk daerah lain. Ia menegaskan selama dirinya menjadi Anggota DPRD Kota Surabaya akan terus berupaya agar kesenian tradisional tetap lestari.

“Intinya selama saya menjadi pelayan rakyat di DPRD kota Surabaya kesenian tradisional jangan sampai ditelan jaman atau punah,” imbuhnya.

Di tempat yang sama, Camat Sukomanunggal, Dwi Anggara Widya Sukma mengatakan, kalau kemarin menurut apa yang disampaikan oleh Walikota bahwa sedekah bumi itu bentuk wujud syukur.

“Yang kalau kami terjemahkan untuk Warga Sukomanunggal peduli sama tetangga. Buat apa kita bersyukur kalau tidak bisa peduli sama tetangga,” tegasnya.