METRO  

Sakno Rek…!!! Ngirit, Susu Si Kembar Dicampur Tajin

Bayi minum susu dicampur air tajin. Kisah pilu ini bukan cuma biasa terjadi di kota atau kabupaten dengan status daerah tertinggal. Namun ternyata juga ditemukan di Surabaya. Bahkan di tengah kota kosmopolitan ini. Tepatnya di Kecamatan Bubutan.

Karena kemiskinannya, Febrina Cornelia terpaksa menambahkan air tajin ke dalam susu formula anak kembarnya, Rico dan Yuri. “Biar anak saya kenyang, sekaligus menghemat pengeluaran,” ungkap Rina, demikian wanita berusia 39 tahun itu biasa dipanggil.

Saya menemui Rina di rumah kontrakannya di kampung Kelurahan Tembok Dukuh. Rina tinggal bersama ibunya dan dua adiknya. Dia meninggalkan suaminya ketika Yuri dan Rico berusia 3 bulan, karena tidak memberi nafkah.

“Diminta beli susu nggak bisa. Beli popok juga nggak bisa. Ya sudah saya pergi,” kenang Rina dengan suara getir. Untuk menghidupi putra dan putrinya, single parent ini menjual peralatan rumah tangga secara online.

Hasilnya tidak banyak. Cuma cukup untuk membeli popok dan susu formula si kembar setiap minggu. Sedangkan untuk makan sehari-hari Rina nunut ibunya yang bekerja sebagai penjahit, yang juga jarang mendapat orderan.

“Kalau sudah Sabtu saya bingung. Waktunya beli popok sama susu,” kata ibu muda yang sempat sakit karena TBC paru, tulang dan lambung itu.

Kondisi keuangan yang pas-pasan, membuat Rina harus berhemat. Susu kaleng 900 gram diirit-irit supaya bisa dibagi untuk kedua buah hatinya selama seminggu. Caranya dicampur air tajin itu.

Tentu saya tidak bisa memberi bantuan keuangan dengan jumlah besar kepada Rina dan anak-anaknya. Saya hanya memfasilitasi agar kedua bocah 3 tahun itu secepatnya memiliki NIK, akta kelahiran, lalu masuk KK Rina. Sehingga keluarga miskin itu bisa segera diuruskan status MBR (masyarakat berpenghasilan rendah) dan BPJS-nya.

Alhamdulillah tidak pakai lama, dokumen administrasi kependudukan (adminduk) Rina dan keluarga kecilnya sudah kelar. Sehingga mereka juga berhak mendapat program dan bantuan sosial yang disediakan negara.

Sebelum itu, ketika kedatangan saya ke tempat tinggal Rina dimuat Jawa Pos, Pemkot Surabaya langsung merespon dengan cepat. Petugas dari Dinas Sosial, Kecamatan, Kelurahan dan Puskesmas serentak menemui Rina dan anak kembarnya. (*)