RAJAWARTA : Di tengah kesibukannya menanganan Covid-19 di Kota Surabaya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini tidak mengabaikan berbagai proyek yang tengah digarap oleh Pemerintah Kota Surabaya (Pemkos). Ia pun meninjau langsung dua proyek yang tengah di garap itu, yakni pembangunan Rumah Pompa Petekan dan proyek pembangunan alun-alun Surabaya di Balai Pemuda Surabaya.
Awalnya, Wali Kota Risma bersama Kepala Dinas PU Bina Marga dan Pematusan Erna Purnawati dan beberapa kepala dinas lainnya meninjau langsung pembangunan Rumah Pompa Petekan. Di samping proyek besar itu, Wali Kota Risma nampak memberikan arahan kepada Erna dan beberapa petugas proyek.
Bahkan, ia meminta kepada petugas proyek itu untuk selesai dan sudah berfungsi pada Bulan Desember 2020. Ia juga meminta pompa dan bangunan pintu airnya supaya bisa digarap bersamaan. “Bisa paralel lah Pak kerjanya nanti, supaya bisa cepat,” kata Wali Kota Risma kepada petugas proyek itu.
Setelah selesai memberikan arahan, Wali Kota Risma langsung geser menuju pembangunan alun-alun Surabaya di Balai Pemuda. Di tempat ini, ia memberikan arahan kepada Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, Cipta Karya dan Tata Ruang (DPRKP-CKTR), Robben Rico, dan Kabid Bangunan Gedung DPRKPCKTR Kota Surabaya Iman Krestian, serta petugas proyek.
Ia juga melihat satu persatu bagian proyek yang tengah dibangun itu, mulai dari bagian luar atau halaman Balai Pemuda, bagian belakang sisi barat hingga turun langsung ke alun-alun Surabaya yang ada di bawah tanah. Di tempat itu, Wali Kota Risma memberikan arahan dengan menuliskan beberapa desain di atas secarik kertas, karena dia meminta supaya sirkulasi udara di ruang bawah tanah itu lebih banyak menggunakan udara alami dan meminimalisir penggunaan AC.
“Di sini agak panas ya, karena sirkulasi udaranya kurang ini. Coba nanti ditambah sirkulasi udaranya. Kaca-kaca di bagian itu dilepas aja supaya sirkulasi udaranya bisa masuk ke sini,” kata Wali Kota Risma saat berada di ruang bawah tanah.
Di samping itu, Wali Kota Risma juga meminta jajarannya untuk menyiapkan area bermain skateboard di ruang bawah tanah itu. Bahkan, ia juga meminta keramik dan fasilitas khusus di area tersebut. “Mungkin satu sisi saja yang disediakan fasilitas bermain skateboard. Biarkan aja mereka bermain di sini,” katanya.
Seusai meninjau ruang bawah tanah, ia kembali lagi ke atas atau sisi tengah bangunan Balai Pemuda. Di situ, ia mendapati tangga yang tidak disediakan fasilitas untuk disabilitas. “Coba ini ditambah fasilitas untuk disabilitas ya, kasihan mereka kalau ke sini. Nanti diperbaiki ya,” tegas Wali kota Risma kepada Iman Krestian yang berada tepat di sampingnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, Cipta Karya dan Tata Ruang (DPRKP-CKTR), Robben Rico, menjelaskan bahwa Wali Kota Risma melihat langsung progress pengerjaan Alun-alun Surabaya secara detail. Makanya, ketika ada hal-hal kecil yang perlu diperbaiki, langsung diminta untuk diperbaiki.
“Jadi, tadi ada beberapa atensi yang harus kami perbaiki, seperti hal-hal kecil pipa wastafel yang harusnya dipasang di bawah keramik. Itu memang kecil tapi kalau dibiarkan akan terlihat jelek. Tapi yang paling mayor tadi beliau minta menyediakan sirkulasi udara, sehingga seminimal mungkin penggunaan AC,” kata Robben.
Ia juga memastikan bahwa hingga saat ini progress pengerjaan Alun-Alun Surabaya itu sudah mencapai 70-75 persen. Sebab, struktur fisiknya sudah selesai dan saat ini tinggal finishing dan hal ini membutuhkan waktu yang cukup lama. “Mudah-mudahan akhir November atau awal Desember sudah selesai semuanya,” pungkasnya. (*)