RADJAWARTA : Sebanyak 175 arsitek dari seluruh Indonesia berkumkul di Banyuwangi, Jawa Timur, kehadiran mereka di Banyuwangi dalam rangka mengikuti festival Arsitektur Nusantara yang digelar 11-15 Maret 2019. Gelaran ini juga dihadiri Menteri Pariwisata, Arief Yahya.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas saat ditemui pewarta mengatakan, gelaran festival arsitektur Nusantara ini adalah bentuk komitmen Banyuwangi dalam mendukung pengembangan kekayaan arsitektur local yang sangat berwarna.
“Di Banyuwangi, arsitektur adalah bagian penting dari pembangunan. Kami menitipkan arsitektur sebagai produk kebudayaan kepada kemajuan ekonomi yang sedang berlangsung,” ujar Anas (11/3/2019).
Dalam keterangannya, Anas mengungkapkan festival ini memamerkan buah karya arsitektur, sharing session tentang arsitektur. Festival ini adalah hasil kolaborasi dengan Ikatan Arsitek Indonesia (IAI), PT Propan Raya, dan Arsitek Muda Banyuwangi (AMB).
Menurut Anas, festival ini dihadiri sejumlah arsitek kondang, seperti Andra Matin, Yori Antar, Budi Pradono, Jeffrey Budiman, Adi Purnomo, Denny Gondo, Achmad Noerzaman, dan masih banyak lagi.
”Banyuwangi beruntung karena arsitek-arsitek papan atas yang karyanya sudah lintas negara mau ikut terlibat dalam pengembangan Banyuwangi, sebuah daerah yang tak diperhitungkan dan jauh dari pusat ekonomi nasional,” papar Anas.
Menurut Anas, Banyuwangi menjadikan arsitek dan arsitektur sebagai bagian integral dalam pembangunan daerah karena ingin bangunan publik tak sekadar sukses secara fungsional, tapi juga estetis dan berkelanjutan. “Sekaligus menjadi ikon dan destinasi wisata,” ujarnya. (*hms