RAJAWARTA : Isu yang beredar kencang di masyarakat bahwa keberadaan Dr Ratih Retnowati sebagai Ketua DPC Partai Demokrat terancam karena perolehan kursi di DPRD Surabaya turun dari 5 kursi menjadi 4 kursi. “Kalau perolehan kursi di DPRD Surabaya turun ada kemungkinan ketua DPC bisa diganti. Dan itu wajar,” ujar salah satu sumber media ini yang tidak mau disebutkan namanya.
Isu yang belum bisa dipertanggungjawabkan itu dengan tegas dipatahkan oleh Ketua Bapilu Partai Demokrat Kota Surabaya Herlina Harsono Nyoto.
Menurutnya hingga saat ini dirinya belum mendengar kabar bahwa perolehan suara Partai Demokrat Kota Surabaya akan berdampak pada kepemimpinan Dr Ratih Retnowati sebagai ketua DPC Partai Demokrat Surabaya. “Kalau ada nada-nada untuk kemudian posisi ketua PDC terancam saya sendiri pribadi belum mendengar hal itu,” ujar Herlina (10/6/2019).
Terkait dengan perolehan suara Partai Demokrat Kota Surabaya yang tidak mampu mempertahankan 5 kursi dan menjadi 4 kursi, Herlina tidak membantahnya.
Dijelaskannya, memang perolehan suara PD di kota Surabaya di pileg tahun ini mengalami penurunan, meski sebenarnya perolehan suaranya banyak, tapi karena ada faktor lain misalnya system perhitungan suara saat ini menjadi kendala PD mendapat dua kursi di satu dapil.
“Perolehan suara memang ada penurunan meskipun sebenarnya tidak terlalu besar. Hanya saja system penghitungan suara yang baru ini mau tidak mau, walaupun misalnya di Dapil 5 kita dapat suara banyak tapi karena system perhitungan sekarang maka ini tidak memungkinkan untuk meraih dua kursi,” tukasnya.
Sementara Ketua DPC Partai Demokrat Surabaya Dr Ratih Retnowati ditemui di ruang kerjanya, mengaku ada beberapa faktor turunnya perolehan suara Partai Demokrat kota Surabaya. Salah salah satunya PD tidak Capres sendiri. “Faktor lainnya karena untuk pileg tahun ini pertarungan untuk mendapatkan suara benar-benar sengit,” ujarnya.
Ratih mengaku, sebenarnya dirinya sangat berharap tambahan kursi dari dapil 5, namun faktanya berkata lain. “Di Dapil lima ada Junaidi, Mahmud dan Ninik, tapi faktanya seperti yang kita lihat,” pungkasnya.