RAJAWARTA : Mahfudz Sekretaris Komisi B DPRD Yos Sudarso Kota Surabaya, memantau layanan beberapa Puskesmas yang disebut dijadikan tempat menangani pasien Covid-19. Beberapa Puskesmas yang menjadi sasaran diantaranya, Puskesmas Pucang Sewu dan Puskesmas Ngagel Rejo.
Kepada rajawarta politisi PKB itu mengaku prihatin setelah mengetahui Puskesmas yang dipantau masih kekurangan Nakes. Akibatnya, para Nakes yang ada bekerja tak ubahnya seperti robot.
Maffudz menjelaskan, sebelum Puskesmas di buka 24 jam Nakes di setiap Puskesmas jumlah ada 10 Nakes. “Jumlah itu menurut saya, cukup ideal,” cetusnya.
Namun menjadi tidak ideal lanjutnya, setelah Puskesmas dibuka 24 jam. Maka secara otomatis para Nakes yang ada (10 Nakes) harus bekerja lebih keras lagi. “Disini (setelah dibuka 24 jam), Nakes di setiap Puskesmas dibagi menjadi 2 shif, tentu hal itu, akan mempengaruhi kinerja Nakes,” ujarnya.
Oleh karena itu, Ketua Garda Bangsa Surabaya itu, meminta Pemerintah Kota Surabaya (Pemkos) segera melakukan evaluasi terhadap Nakes di Puskesmas. “Idealnya Nakes di setiap Puskesmas ditambah 4 personil,” ulasnya.
Karena kalau tidak lanjutnya, maka dikhawatirkan layanan pasien covid-19 di setiap Puskesmas kurang maksimal. “Jangam sampai layanan di Puskesmas kurang maksimal, karena kekurangan Nakes, pungkas.