RAJAWARTA ; Selama ini dana Corporate Responsibility Social (CSR) masuk ke Pemkot Surabaya lepas dari pengawasan masyarakat. Padahal, dana tersebut juga rentan disalahgunakan oleh pejabat penerima.
Luthfiyah S.Psi Ketua Komisi B DPRD Yos Sudarso, Kota Surabaya mengaku belum pernah cawe-cawe CSR yang diterima Organisasi Perangkat Daerah (OPD). “Kita nggak pernah ngurusi itu (CSR). Mereka (OPD) juga tidak pernah ngomong ke kita,” jelas politisi Partai Gerindra. (11/11/2019).
Luthfiyah juga mengungkapkan tidak mengetahui berapa nilai CSR yang masuk ke Pemkot Surabaya. Selama ini, tuturnya dirinya terlalu sibuk membahas anggaran.
“Mas, kan tahu belakangan ini kita sibuk membahas anggaran sampai larut malam. Meski sebenarnya keinginan itu (menanyakan), ada,” tukasnya.
Wanita berjilbab itu mengungkapkan, jika ada msayarakat yabg ingin mengetahuinya. Luhtfiyah manyarankan masyarakat meminta penjelasan langsung ke OPD masing-masing. “Masyarakat silahkan menanyakan langsung kesana (Pemkot). Silahkan saja,” ujarnya.
Seperti diketahui bersama, beberapa perusahaan di Surabaya yang memiliki kepekaan sosial menyisihkan anggaran untuk disalurkan ke masyarakat yang membutuhkan. Sebagaian dana yang dikenal dengan nama CSR disalurkan ke masyarakat melalui Pemerintah Kota.
Berdasarkan informasi yang berkembang CSR tidak harus selalu berupa dana segar tapi bisa juga bisa berbentuk fisik (bangunan). Terkait dengan fakta tersebut, belakangan ini dana tersebut mulai dipertanyakan. Selain itu penggunaannya juga harus diawasi agar penggunaannya tepat sasaran. (mar)