RADJAWARTA : Pemilu 2019 di Dusun Tapaan Tengah, Desa Tapaan, Kecamatan Banyuates, Kabupaten Sampang Madura, Jawa Timur berlangsung ricuh, akibatnya salah seorang yang terlibat kericuhan tertembak tangannya.
Dikonfirmasi pewarta, Kaporda Jatim membenarkan kabar tersebut, namun Irjen Pol Luki Hermawan menegaskan bahwa kericuhan itu segera teratasi, bahkan penegak hukum berhasil mengamankan pelaku kericuhan dan mengamankan satu senpi.
“Alhamdulillah berkat kepedulian warga setempat pelaku berhasil kami amankan, ada lima orang,” ujar Luki (17/4/2019).
Luki berkisah, kericuhan bermula dari persoalan massa caleg yang menginginkan mengambil mandate saksi caleg.
“Lalu terjadi keributan terhadap dua kelompok sampai jatuh korban ditembak kena tangan kiri dan kaki. Saat ini para pelaku diamankan di Mapolres Sampang,” tukasnya.
Luki juga mengatakan, informasi yang diterima dari Polda Jatim, telah terjadi aksi pembacokan terhadap seorang saksi Pemilu 2019.
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera menambahkan, kericuhan terjadi sekitar pukul 09.45 WIB di TPS 7 Dusun Tapaan Tengah, Desa Tapaan, Kecamatan Banyuates, Sampang.
“Terjadi perampasan mandat saksi Pileg Sampang dari Caleg Hanura Dapil IV, Farfar dilakukan oleh kelompok Muara Cs yang berencana akan mengambil mandat saksi dari Caleg Hanura Dapil IV,” jelasnya.
Aksi sekelompok massa tersebut, lanjut Barung, memicu aksi protes dan perlawanan dari pihak Farfar. Protes ini dilancarkan Kades Ketapang Daya Kecamatan Ketapang, Widja.
“Mengakibatkan terjadinya bentrok antara massa dari Kades Ketapang Daya membawa sajam dengan massa dari kelompok Muara Cs membawa sajam dan senpi,” ucap Barung.
Bentrok ini ungkap Barung, dari pihak Kades Ketapang Daya, Mansur menderita luka tembak di bagian tangan sebelah kiri.
“Sudah dibawa ke Rumah Sakit Kecamatan Ketapang untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut,” pungkas Barung. (sbr/Lpt6)