RAJAWARTA : Dalam Rapat-rapat resmi seperti Sidang Paripurna, Rapat Dengar Pendapat, Banggar, Banmus dan seterusnya, alangkah baiknya jika seluruh peserta rapat tidak diijinkan membawa Handphone.
Kenapa? Karena menurut hasil pantauan rajawarta dalam mengikuti rapat di Gedung DPRD Yos Sudarso terlihat para peserta kurang fokus dalam mengikuti rapat. Penyebabnya, karena beberapa peserta rapat sibuk dengan handphonenya masing-masing.
Kesibukan mereka beragam, diantaranya kirim pesan lewat WhatApp, berkengkrama dengan medsos (Facebook, instgram, twitter, tiktok dan medsos-medsos lainnya).
“Pemerintah itu tugasnya melayani warganya. Tapi pada saat rapat, mereka sibuk main hape,” geremeng Cak Ri saat mengikuti RDP di salah satu Komisi di DPRD Yos Sudarso, beberapa waktu lalu.
Geremeng Cak Ri bukan tanpa alasan, sebab ketika Pak Ho (koordinatornya) menyampaikan pendapatnya. Dia melihat salah satu pejabat main hape. Padahal dia (pejabat) diundang komisi untuk mendengarkan pendapat warga, sekaligus untuk memecahkan persoalan. “Hape itu baik, tapi juga bisa jadi penyakit,” cetusnya bernada kecewa.
Akhirnya, di kantin keduanya, baik Cak Ri dan Cak Ho bersepakat, ada baiknya jika dalam rapat, semua rapat dilarang bawa hape. “Biar fokus dalam rapat. Sebaiknya peserta rapat dilarang bawa hape. Setidaknya dimatikan,” ujar keduanya sambil nyeruput kopinya.
Awalnya Media ini menganggap dialog Cak Ri dan Cak Ho di kantin hanya basa-basa belaka. Namun, saat media ini mengikuti Sidang Paripurna di lantai III DPRD Yos Sudarso Kamis (25/8/2022). Media membenarkan buah dialog Cak Ri dan Cak Ho di kantin beberapa waktu lalu.
Bagaimana tidak? Takkala beberapa pejabat (DPRD dan Pemkos) menyampaikan pandangannya. Beberapa pejabat lainnya terlihat sibuk main hape. “Benar juga kata Cak Ri dan Cak Ho,” kata media ini.