RADJAWARTA : Banjir dan tanah longsor yang melanda Provinsi Bengkulu pada Sabtu 27 April 2019, mengakibatkan sejumlah fasilitas umum seperti jalan, jembatan, hingga rumah warga mengalami kerusakan. Selain itu, dalam musibah tersebut juga terdapat korban jiwa. Hal ini membuat Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya segera bertindak untuk mengumpulkan bantuan dan menyalurkan ke lokasi bencana.
Kepala Bagian Administrasi Kesejahteraan Rakyat Pemkot Surabaya, Imam Siswandi, mengatakan setelah mendapat arahan dari Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, pihaknya langsung bergerak mengumpulkan barang bantuan untuk korban bencana di Provinsi Bengkulu. Bantuan yang dikirim itu, berupa makanan, pakaian, perlengkapan wanita, sarung hingga susu balita.
“Barang bantuan sosial kemanusiaan untuk bencana banjir di Bengkulu kami kirim melalui cargo T2 Juanda pada malam hari (30/04) dan pagi harinya (01/05), sekitar pukul 06.00 Wib kemudian diangkut dengan pesawat Citilink menuju ke Bandara Bengkulu,” kata Imam, Rabu, (1/05/2019).
Ia menjelaskan setiba di Bandara Bengkulu, bantuan yang dikirim oleh Pemkot Surabaya selanjutnya didistribusikan langsung ke daerah-daerah yang terdampak oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bengkulu. “Kami perkirakan bantuan tiba di Bandara Bengkulu sekitar pukul 13.00 Wib (01/05), selanjutnya nanti akan didistribusikan oleh BPBD setempat,” ujarnya.
Bantuan yang dikirim untuk korban banjir dan longsor di Provinsi Bengkulu tersebut, sebanyak 1695 dus dan 278 pack, dengan berat total mencapai 3283,46 kilogram. Rinciannya adalah gabin (biskuit) sebanyak 125 dus serta 42 pack atau seberat 588.84 kilogram, mie instan sebanyak 500 dus serta 167 pack dengan berat 1933.38 kilogram, susu balita sebanyak 23 dus serta 16 pack dengan berat 237,26 kilogram, dan makanan bayi jumlah 10 dus serta 6 pack dengan berat 65,76 kilogram.
Selain bantuan dalam bentuk makanan, Pemkot Surabaya juga mengirim berupa pakaian dan perlengkapan wanita. Yaitu, pakaian bayi jumlah 1 dus serta 1 pack dengan berat 8,40 kilogram, pakaian anak jumlah 1 dus serta 1 pack dengan berat 28,88 kilogram, pembalut sebanyak 35 dus serta 35 pack dengan berat 166,6 kilogram dan sarung sebanyak 1000 dus serta 10 pack dengan berat 254,34 kilogram.
Untuk memastikan agar bantuan yang dikirim sampai ke lokasi pengungsian, pihaknya mengaku telah melakukan komunikasi dan koordinasi dengan BPBD Provinsi Bengkulu. Disamping itu, untuk memastikan agar bantuan yang dikirim sesuai dengan kebutuhan yang dinilai mendesak di lokasi bencana. Dengan begitu diharapkan bantuan yang dikirim dapat langsung dimanfaatkan oleh masyarakat. “Informasi yang kami dapat dari BPBD setempat, saat ini kebutuhan yang mendesak itu berupa makanan, karena itu kita juga kirim mie instan dan biskuit (Gabin) ke sana,” jelasnya.
Sebelumnya, Pemkot Surabaya juga mengirim bantuan kemanusiaan ke beberapa kota/kabupaten yang terkena musibah bencana. Seperti bencana banjir akibat meluapnya Sungai Bengawan dan Sungai Jero di Lamongan. Banjir di Kabupaten Ponorogo dan Ngawi. Serta gempa yang melanda Palu dan Donggala. “Kita sebelumnya juga kirim bantuan kemanusiaan untuk korban bencana alam di Sentani, Papua dan Manggarai, Nusa Tenggara Barat,” katanya.
Ia berharap bantuan kemanusiaan yang dikirim tersebut, setidaknya dapat membantu masyarakat yang terkena musibah. Selama ini, Pemkot Surabaya memang sering kali turut andil membantu wilayah-wilayah yang terkena musibah. Hal ini pun tak lepas dari sosok kepemimpinan Wali Kota Risma, yang sangat concern terhadap nasib saudara-saudara sebangsa dan setanah air.
“Bu wali juga selalu sampaikan kepada kami, jika kita peduli kepada sesama, seperti membantu korban bencana, sama saja dengan kita berdoa agar kota kita Surabaya, terhindar dari segala macam bencana,” pungkasnya. (*)