RAJAWARTA : Untuk menyongsong Pemilihan Walikota (Pilwali) Surabaya 2020, beberapa tokoh disebut sudah mulai mendaftarkan diri melalui PDI Perjuangan Kota Surabaya di Jalan Stail.
Beberapa tokoh yang sudah mendaftar dengan mengambil formulir pendaftaran diantaranya, Ir Armuji anggota DPRD Jatim, Wisnu Shakti Buana Wakil Walikota Surabaya, dan Eddy Tarmidi Wakil Ketua DPD PDIP Jatim.
Di Kantor DPC PDIP Kota Sutabaya, Ketua DPC PDIP Adi Sutarwiyono membeberkan hal tersebut kepada sejumlah pewarta. (8/9/2019).
Karena perolehan suara PDIP di Surabaya diatas 25 persen, maka menurut pria yang biasa disapa Awi, pihaknya saat ini sedang menerapkan penjaringan tertutup. Hal tersebut sudah sesuai dengan Peraturan PDI Perjuangan Nomor 24 Tahun 2017 tentang Penjaringan Calon Kepala Daerah dan Calon Wakil Kepala Daerah.
Dijelaskan Awi, untuk penjaringan bakal calon walikota Surabaya akan dibuka hingga 14 September 2019. Hal yang paling oenting tuturnya, dalam oenjaringan ini pihaknya sama sekali tidak menarik biaya sepeserpun.
“Pilwali adalah sarana menghasilkan kepemimpinan untuk rakyat, kepemimpinan yang menyejahterakan warga, bukan ajang transaksional politik,” tegas politisi PDIP Surabaya mantan wartawan tersebut.
Ditanya siapa yang paling berpeluang diberi rekomendasi oleh PDIP untuk maju Pilwali Surabaya, Ia menegaskan bahwa itu adalah kewenangan DPP PDIP.
”Tentang siapa yang direkomendasi, itu sepenuhnya adalah wewenang Ketua Umum Ibu Megawati Soekarnoputri. Apa yang diputuskan Ibu Ketua Umum, seluruh kader harus tegak lurus. Itu pada saatnya akan diumumkan oleh DPP PDIP. DPC PDIP Surabaya hanya sebatas memfasilitasi penjaringan,” ujarnya.
Lebih lanjut Adi mengatakan, Pilwali Surabaya yang akan digelar pada September 2020 mendatang adalah ajang demokrasi yang harus dibingkai dengan nilai-nilai edukasi politik bagi publik
”Bersama-sama dengan seluruh elemen rakyat, kami akan berjuang meneruskan kepemimpinan PDIP di Surabaya yang sudah berlangsung selama ini dan terbukti mendapat apresiasi positif dari warga. Tapi perjuangan itu tentunya kami landasi dengan nilai-nilai etik. Kami tidak ingin asal menang, tapi menang dengan membanggakan, yaitu menjadi satu kesatuan gerak dengan rakyat,” jelasnya.
Terkait koalisi dengan partai lain, Adi Sutarwijono mengatakan, hingga saat ini belum ada penjajakan. ”Sampai saat ini belum ada komunikasi dengan partai lain terkait Pilwali,” ujarnya. (wnt)