RAJAWARTA : Keberadaan Aning Rahmawati di Kawasan Rungkut diyakini akan menebar berkah bagi warganya. Sebab, sejak ‘dibaiat’ menjadi Wakil Rakyat di Gedung Yos Sudarso, wanita jebolan ITS itu menyerap, memprogram dan mengeksekusi aspirasi yang disuarakan warga di Dapil III.
Salah satu aspirasi Warga Dapil III yang diserap, diprogram dan dieksekusi, adalah Zero Waste (nol sampah). Dan saat ini, program Bebas Sampah ini sudah memasuki tahapan eksekusi.
“Kampung zero waste sedang dalam tahap persiapan, roadmap pelaksanaan sampai dengan tahun 2026 sudah siap, tim trainer, tim pengawas dan evaluasi sedang dibentuk untuk 40 kampung yang ditunjuk sedang dalam proses screening sekaligus penataan,” jelas Wanita Politisi PKS itu (22/11/2021).
Sebagai inisiator program kampung zero waste, Aning mengaku memiliki tanggung jawab mulai dari sejak proses anggaran hingga eksekusi.
“Saya berkewajiban mengawal pelaksanaannnya sampai tuntas sempurna dilapangan Kampung zero waste ini pada tahun 2022 setiap kelurahan akan ditunjuk 1 RW yang nantinya bisa NOL sampah pada tahun 2022, bahkan hingga tahun 2026,” ulasnya.
Program kampung sampah besutan Aning ini terbukti bukan sekedar kaleng-kaleng. Lihat saja, tatkala Aning melakukan ‘cek ombak’ program kampung bebas sampah direspon antusias oleh warga di kawasan Rungkut dan sekirltarnya.
Antusias Warga terhadap program tersebut, terlihat dari salah satu sikap RW yang menginginkan Kampungnya menjadi Kampung Bebas Sampah. “Ketika saya melakukan sosialisasi program. Salah satu RW sangat berminat untuk menerapkan Nol Sampah di Kampungnya,” ujar sekretaris Komisi C Yos Sudarso, berbada bangga.
Bahkan, ada salah satu RW ‘kebelet’ minta ditraining agar program yang diperjuangkan sekretaris Fraksi PKS Yos Sudarso bisa segera terealisasi di kampungnya. “
“Salah satu RW di Rungkut yang minta training Nol sampah bahkan sampai bawa peraga sampah dari rumah demi belajar memilah sampah,” ujarnya.
Dan, ternyata ujar Aning, beberapa RT di Kawasan Rungkut yang menemui Aning, sebagian besar belum mengenal pengolaan sampah.
“Dan hampir seluruh RT yang datang belum memahami cara memilah sampah yang betul, hal ini lah yang perlu dipahami Pemkos saat penerapan program kampung zero waste. Edukasi massif untuk penyadaran masayarakat adalah hal yang utama,” pungkas penggemar kucing itu kepada rajawarta.