Organda Surabaya : Pemerintah Jangan Anak Emaskan Transportasi Online
Surabaya – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Organisasi Angkutan Darat (Organda) kota Surabaya menganggap pemerintah selama ini menganak emaskan transportasi berbasis online (daring).
Hal itu diungkapkan, Kepala Organda kota Surabaya, Sonhaji. Ia mengatakan, itu terlihat selama pandemi virus Covid-19 ini, hampir seluruh bantuan berupa sembako dan lain- lain dipusatkan hanya kepada transportasi online.
“Ini menurut saya adalah Diskriminasi yang dilakukan oleh pemerintah kepada kami (angkutan umum),” ungkap Sonhaji, saat dihubungi melalui via telepon, Kamis (16/4/2020).
Sonhaji menjelaskan, Organda Surabaya sudah mengajukan surat kepada DPP Organda untuk meminta bantuan agar bisa diberikan kepada seluruh angkutan umum supir bis, supir angkot dan lain sebagaianya tapi masih dalam proses penggodokan.
“Kami (angkutan umum) selama ini hanya diberikan bantuan masker dan penyemprotan saja, buat apa. Kalau disemprot terus bukan coronanya yang mati tapi manusianya yang mati mas,” ujarnya.
Lebih lanjut, Sonhaji membeberkan, selama ini angkutan umum selalu memberikan keuntungan kepada pemerintah dengan membayar retribusi. Tapi justru ketika ada bantuan angkutan umum sering di anak tirikan.
“Transportasi daring online ini kan tidak membayar retribusi apa – apa dan saya rasa tidak menguntungkan tapi justru lebih sering diperhatikan,” imbuhnya.
Dirinya berharap, pemerintah lebih memperhatikan angkutan umum terutama di Surabaya. “Jadi selama pandemi Covid-19 ini Kami (Organda) Surabaya belum memberikan bantuan apa-apa kepada seluruh angkutan umum yang ada di Surabaya,” pungkasnya.