RAJAWARTA : Beberapa Kader Partai Nasdem Kota Surabaya dikabarkan tidak puas atas kepemimpinan Ketua DPD Partai Nasdem Kota Surabaya. Atas dasar tersebut, mereka berencana mengirim surat ke DPP Partai Nasdem. Inti suratnya meminta DPP untuk mengganti Ketua DPD Partai Nasdem Kota Surabaya, Robert Simangunsong.
Benarkah kabar tersebut? Untuk menjawabnya, media ini mengkonfirmasi kabar tersebut ke Deddy Setio Sekretaris DPD Partai Nasdem Kota Surabaya.
“Biarkan saja. Itu kan maunya mereka, orang-orang yang nggak jelas. Mereka itu apa dasarnya seperti itu. Kalau mereka Ndak puas silahkan mettu (keluar),” jawab Deddy menjawab pertanyataan media terkait dengan surat beberapa kader yang akan dikirim ke DPP Partai Nasdem (11/1/2023).
Deddy mengaku heran terhadap keinginan beberapa pengurus yang ingin mengganti ketua DPD. Sebab selama ini, kepemimpinan Robert Simangunsong sudah berjalan sesuai dengan keinginan Partai.
Kalau ada yang tidak puas tutur Deddy, sekali lagi Deddy mempersilahkan orang-orang yang tidak puas keluar dari Partai dan pencari Partai lain yang bisa memuaskan mereka.
“Kalau misalnya Katua DPD mau diganti, apa maksudnya. Apakah ketua DPD pernah menyakiti mereka secara pribadi atau secara struktur. Saya rasa nggak ada,” jelasnya.
Deddy lalu menjelaskan, setiap pemimpin tidak mungkin bisa mengakomodir semua aspirasi atau pendapat. Mulai dari Presiden hingga ke pemimpin di level Daerah.
“Apa bedanya dengan RI 1. RI 1 kan nggak bisa memadahi semuanya, sama seperti itu kan. Itu kan omongan sepihak. Kalau menurut saya biarkan saja. Itu kan haknya mereka kalau mau seperti itu. Kalau saya melihat masih kondusif saja,” ujarnya.
Deddy menjelaskan, selama ini Ketua DPD Partai Nasdem Kota Surabaya sudah melakukan banyak hal untuk memajukan Partai. Dan, itu sudah banyak yang tahu.
“Sekarang kalau dibalik. Apa yang mereka perbuat untuk Partai. Kalau isu itu (pergantian Ketua DPD) kan sudah berkembang sejak lama. Nggak ada masalah apa-apa, iya kan. Semua media juga tahu apa yang diperbuat Ketua DPD. Kok aneh-aneh. Kalau nggak puas silahkan keluar,” tegas Deddy.
Deddy mengungkapkan, di tahun-politik seperti ini, seharusnya semua pengurus dan kader fokus pada bagaimana membesarkan Partai, bukan menjelek-jelekkan Partai. “Kalau nggak puas silahkan keluar. Kok nggak gelem keluar. Kalau nggak senang dengan Partai silahkan keluar. Tapi kok yo aneh, menjelek-jelekan partai sendiri,” tukasnya.
“Perbedaan itu akan selalu ada, tidak ada yang sempurna. Sebaik-baiknya orang kalau dicari kejelekannya ya pasti ada. Kalau kita sudah nggak suka, meskipun baik tetap terlihat jelek. Tapi kalau kita suka sama seseorang, meski orangnya jelek, ya tetap terlihat apik,” ujarnya.
Menurut Deddy, belum tentu apa yang disampaikan beberapa pengurus itu banar. “Apa gara-gara beberapa orang, cuma ngomong begini begitu terus berarti benar kan tidak. Dan, Beberapa orang itu (yang meminta perhantian ketua DPD) saya tahu satu persatu,” ungkapnya.