Menghadapi Konflik Israel Palestina, Ini Sikap Pemerintah Indonesia

Aneksasi terhadap Palestina yang dilakukan Israil mengundang perhatian seluruh bangsa di Dunia, utamanya negara-negara Islam. Indonesia juga tidak mau ketinggalan.

Presiden RI, Jokowi melalui akun resminya meminta DK PBB untuk segera menghentikan kekerasan yang dilakukan Israil terhadap Palestina.

“Indinesia mengutuk tindakan tersebut, dan mendesak Dewan Keamanan PBB mengambil tindakan atas pelanggaran berulang yang dilakukan Israel. Indonesia akan terus berpihak pada rakyat Palestina,” tulis Jokowi dalam akun twitternya.

Menindaklanjuti sikap Pemerintah Indonesia, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengajak organisasi Islam seperti OKI dan gerakan non blok melakukan pertemuan untuk membahas konflik yang terjadi di Palestina.

“Indonesia akan terus mendukung perjuangan rakyat Palestina. Indonesia juga mengusulkan agar OKI dan GNB (Gerakan Non Blok) untuk segera melakukan pertemuan khusus untuk membahas masalah ini,” ujar Retno Marsudi dalam jumpa persnya.

Lebih spesifik Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika, Abdul Qadir Jailani menegaskan, bahwa Indonesia akan terus mendukung perjuangan Rakyat Palestina. “Sesuai amanat konstitusi dukungan Indonesia untuk mewujudkan kemerdekaan Palestina tidaknakan berhenti. Itu yang penting saya garisbawahi,” Abdul Qodir.

Dia kembali menegaskan, selama Palestina belum mendapatkan kemerdekaannya, maka selama itu juga, Indonesia akan terus mendukung Palestina.

Menurutnya ada dua persoalan penting yang terjadi di Palestina. Pertama, upaya aneksasi terus menerus yang dilakukan Israel. Dan, yang kedua ketidakjelasan terwujudnya perdamaian di Palestina.

“Langkah terpenting untuk menghadapi hal ini adalah dukungan Internasional. Oleh karenanya, upaya Indonesia selama ini selalu menekankan pentingnya dukungan masyarakat internasional untuk mewujudkan perdamaian Palestina sesuai dengan resolusi dewan keamanan PBB dan parameter Internasional,” ulasnya.

Menghadapi konflik terbaru di Palestina, Indonesia berencana pertemuan Internasional untuk membahas penjajahan Israel terhadap Rakyat Palestina.

“Salah satu contoh penting adalah, inisiatif Indonesia untuk mengadakan pertemuan luar biasa OKI yang secara khusus membahas persoalan Pelestina dan Alquds (Yerussalam) tqhun 2016 yang lalu,” tukasnya.

Abdu juga menjelaskan, dukungan Indonesia terhadap Palestina tidak hanya terbatas dukungan Politik, Tapi Indonesia juga mendukung pengambangan pembangun. Misalnya pembangunan Rumah sakit dan lain-lain, bahkan Indonesia juga memberikan pembebasan bea masuk import bagi produk-produk Palestina.

“Dalam rangka penanganan covid, Pemerintah RI juga memberikan bantuan dana sebesar Rp 33 M,” ujarnya.

Sumber berita