RAJAWARTA : Kalau dibiarkan, dikhawatirkan Kota Surabaya mendapat predikat “Surabaya Kota Prostitusi Terselubung” sebab beberapa fakta tak terbantahkan menguatkan predikat yang tersebut diatas.
Beberapa bulan belakangan ini, media ini mencoba melakukan pengamatan. Hasilnya, hampir semua Hotel bintang 3, bahkan Hotel diatas Bintang 3 dimanfaatkan oleh PSK sebagai tempat transaksi prostitusi. Bahkan, ada beberapa hotel yang tidak jauh dari Balai Kota juga dijadikan tempat transaksi protitusi.
Adapun modus untuk menjaring pelanggannya. Para PSK memanfaatkan aplikasi percakapan dengan menawarkan banyak menu layanan. Mulai dari pijat, ML dengan bonus ful service, hingga menu video call. Tarifnya punya pun cukup variatif, mulai dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah.
Maraknya prostitusi yang memanfaatkan ini dikonfirmasi ke Edi Christiyanto Kasatpol PP Kota Sorbejeh. ‘Penjaga’ Perda Kota Sorbejeh itu hanya menjawab singkat, dan tak pernah berkabar buah kerjanya. “Nanti kita check,” tegas Edi serayaa mengakhiri telponnya.
Dalam kesempatan berbeda, Camelia Habibah mengelus dada setelah mendengar kabar maraknya prostitusi terselubung di Hotel-hotel Kota Sorbejeh. “Astaghfirllah. Masak sampai segitunya,” cetus politisi PKB yang juga sekretaris Komisi A DPRD Yos Sudarso Kota Sorbejeh.
Kabar tersebut tegas Camelia, Pemkos melalui Satpol PP Kota Sorbejeh harus menindaklanjuti maraknya prostitusi terselubung. “Saya berharap, segera ditindaklanjuti. Jangan sampai kota kita dinilai negatif oleh masyarakat,” tutupnya.
Sekedar untuk diketahui difinisi hotel menurut KBBI artinya : bangunan berkamar banyak yang disewakan sebagai tempat untuk menginap dan tempat makan orang yang sedang dalam perjalanan; bentuk akomodasi yang dikelola secara komersial, disediakan bagi setiap orang untuk memperoleh pelayanan, penginapan, makan dan minum.