RAJAWARTA : Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi A DPRD Yos Sudarso dihadiri beberapa pejabat, termasuk Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya Nanik Sukristina juga terlihat hadir (23/2/2022).
Dalam RDP tersebut, Nanik Sukristina mengabarkan kabar yang bisa menjawab kegelisahan Warga Surabaya. Kabar tersebut adalah, di Surabaya belum ditemukan korban meninggal karena Omicron.
“Untuk khusus Omicron, karena kan untuk mendiagnosa omicron kan tidak bisa sembarangan juga. Ada hasil yang khusus yang dari ITB. Jadi kalau misalkan untuk kasus omicron Alhamdulillah ada kasus 97, yang 95 orang sudah sembuh, ada dua kasus saat ini masih di Rumah sakit,” jelas Nanik menjawab pertanyaan pewarta.
Pernyataan Nanik Sukristina tersebut dipertanyakan ke Imam Syafii anggota Komisi A DPRD Yos Sudarso. Kepada sejumlah pewarta Imam membenarkan apa yang disampaikan Kadinkes Kota Surabaya.
Untuk memastikan kebenaran Kadinkes Kota Surabaya, Imam yang juga politisi Partai Nasdem itu membuka laman covid Surabaya. Dari laman covid diperoleh informasi sangat jelas.
“Total kasus pasien aktif 5.107, penambahan kasus aktif hari ini 1.424 jiwa, kasus positif (kumulatif) 98.667 jiwa. Sedangkan untuk kesembuhan 1.360 jiwa, dan sembuh total (kumulatif) berjumlah 90.914 jiwa,” jelas Imam mengutip laman covid tertanggal (23/2/2022) sore.
Yang menarik perhatian Imam, angka kematian yang tertulis di laman Covid 6 jiwa, jumlah total atau kumulatifnya 2.646 juwa.
Cak kok beda (angka kematian) dengan pernyataan Nanik Sukrisna? Imam enggan menjawabnya. Yang terpenting dari dua informasi tersebut, yakni pernyataan Nanik Sukrisna dan Laman Covid tentang angka kematian yang disebabkan covid terbilang sangat rendah.
“Ini menunjukkan bahwa hingga hari ini tidak ada korban meninggal karena omicron. Kabar yang disampaikan Kadinkes bisa meningkatkan imun warga Kota Surabaya,” pungkasnya. (as)