Surabaya – Sejak dilantik menjadi Walikota Surabaya, Eri Cahyadi yang pernah menjabat sebagai Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya selalu mengikuti rapat paripurna bersama DPRD Kota Surabaya.
Direktur Lembaga Kajian Kebijakan Straregis (LKKS), Vinsensius Awey mengatakan, berbeda dengan Walikota Surabaya sebelumnya. Akan tetapi ini tidak terjadi ketika Ery Cahyadi menjabat sebagai Walikota Surabaya. Selama ini Ery Cahyadi selalu hadir Dalam rapat paripurna.
Vinsensius Awey menambahkan, Hal positif yang dilakukan oleh Ery harus diapresiasi. Memang tidak ada kewajiban kepala daerah hadir dalam setiap rapat paripurna.
“Ketika kepala daerah tidak bisa hadir dalam rapat paripurna dewan, hal ini bisa menugaskan pejabat terkait untuk mewakilinya.”ujarnya di Surabaya, Rabu (02/05/21).
Vinsensius Awey menerangkan, ini adalah salah satu point plus selama kinerja Walikota Surabaya selama 100 hari ini . Beliau menunjukan tindakan yang paham bahwa rapat pariuprna DPRD merupakan forum rapat tertinggi anggota DPRD dalam pengambilan keputusan. Oleh sebab itu beliau kebanyakan hadir tanpa mau diwakilkan untuk duduk bersama para legislator mitra kerjanya.
“Itu bentuk penghormatan beliau kepada forum rapat tertinggi anggota DPRD, dan keseriusan beliau untuk duduk bersama para legislator menyelesaikan problem yang ada di daerah kepemimpinannya, serta membangunnya secara bertahap menuju perbaikan dari berbagai sektor.”jelas mantan Anggota Komisi C DPRD Kota Surabaya ini.
Selain itu, jelas Awey, dalam catatan kami untuk 100 hari kerja beliau adalah tidak hanya Walikota yang selalu turun kelapangan, namun ada yang menarik dalam kepemimpinan pasangan Ery – Armuji ini dimana Wakil Walikota Surabaya juga tidak pernah pasif, namun sangat lincah dan aktif hadir untuk ditengah masyarakat.
“Jadi ini merupakan pasangan kepala daerah yang sangat agresif, peka dan aware terhadap persoalan warganya. Semoga kerjasama mereka berdua dapat membawa banyak perubahan bagi kota surabaya di berbagai sektor kehidupan.”ungkapnya.(**)