Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi ingin aset yang dimiliki oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, dimaksimalkan peruntukannya sebagai tempat ekonomi kerakyatan dan wisata. Contohnya, seperti waduk atau bozem yang berada di kawasan Sumur Welut, Kecamatan Lakarsantri.
Wali Kota Eri Cahyadi mengatakan, waduk di Kota Surabaya bukan cuma ada di kawasan Kecamatan Lakarsantri, namun juga ada di Kecamatan Tandes dan di kawasan lainnya. Oleh sebab itu, dia ingin, waduk-waduk itu tidak hanya difungsikan sebagai penampungan air, namun juga bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan perekonomian warga Kota Surabaya.
“Itu tolong Bu Erna (Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat) nanti dikeruk dulu, yang Tandes dan Sumur Welut ini, nanti dibuat wisata. Saya bolak-balik bilang, kalau aset pemerintah itu jangan dibiarkan terbengkalai, itu bisa dimanfaatkan,” kata Wali Kota Eri saat meresmikan Balai RW 1 di Sumur Welut, Kecamatan Lakarsantri, Selasa (24/10/2023).
Wali Kota Eri menerangkan, ketika waduk-waduk itu dimanfaatkan sebagai tempat wisata, maka akan diberi fasilitas penunjang seperti perahu, taman bermain, dan lapak UMKM. Dengan begitu, dirinya yakin, perekonomian warga di sekitar waduk tersebut akan hidup.
“Itu lah yang namanya sinergi antara warga dengan pemerintahnya. Matur nuwun Pak RW dan LPMK sudah diberi informasi tentang itu (waduk), karena ini bisa dimanfaatkan, ayo gerakno, anggaran pemerintah gerakno nang kene (ayo digerakkan, anggaran pemerintah bisa digerakkan di sini),” ujarnya.
Di berbagai kesempatan sebelumnya, orang nomor satu di lingkungan Pemkot Surabaya itu berkomitmen, bahwa masih belum ingin membangun sesuatu hal yang monumental di Kota Surabaya, sebelum warganya sejahtera. “Saya selalu bilang, bahwa aset pemerintah ini jangan dibiarkan untuk tidak termanfaatkan. Untuk menyelesaikan kemiskinan dan pengangguran tidak harus bekerja kantoran, tapi bagaimana bisa memanfaatkan aset yang ada di sini,” sampainya.
Bukan hanya waduk, dia mencontohkan seperti lahan tidur milik pemkot yang berada di belakang Balai RW 1, Sumur Welut, Kecamatan Lakarsantri. Di belakang Balai RW itu, terdapat lahan luas yang bisa dimanfaatkan oleh warga untuk menggerakkan perekonomian.
Dirinya ingin, lahan itu bisa digunakan untuk lapangan dan dilengkapi dengan taman bermain anak-anak. Selain itu, juga ada waduk kecil yang bisa digunakan sebagai tempat hiburan rakyat. “Jadi orang-orang bisa jualan, ini lah yang selalu saya minta kepada teman-teman di pemkot. Kenapa saya selalu meresmikan balai RW? Ya karena hal seperti ini, ketemu Pak RT, Pak RW, dan LPMK, sehingga saya bisa tahu, ternyata ada aset yang belum dimanfaatkan,” imbuhnya.
Pemanfaat lahan milik pemkot itu tujuannya bukan hanya untuk meningkatkan perekonomian. Akan tetapi, juga untuk menghindari adanya penguasaan lahan oleh pihak lain atau dimanfaatkan oleh perseorangan untuk kepentingan pribadi.
“Karena masih ada yang berpendapat kalau tanah ini milik desa, tapi setelah ada aturan dari pemerintah maka itu adalah tanah milik pemkot. Saya kembalikan bahwa tanah ini milik pemkot, tapi kalau ada yang ingin memanfaatkan, harus dimanfaatkan oleh warga miskin, bukan dikuasai oleh satu atau dua orang tertentu. Maka saya tidak setuju,” pungkasnya. (*)