RAJAWARTA : Kesiapan Panitia Seleksi (Pansel) PDAM Surya Swasembada Kota Surabaya dipertanyakan Machfudz Sekretaris Komisi B DPRD Yos Sudarso. Sebab, agenda fit and proper test yang rencananya akan digelar 14-15 September 2021, tunda.
Penundaan Fit and Proper test calon direksi PDAM Surya Sembada ini diungkap Mahfudz di ruang Komisi B DPRD Yos Sudarso di sela mengikuti acara Paripurna (13/9/2021).
Politisi PKB Kota Surabaya menegaskan, penundaan fit and proper test menunjukkan bahwa tim Pansel rekrutmen calon direksi PDAM tidak profesional.
“Minggu kemarin sudah diumumkan, bahwa ada nama-nama yang lolos dan tidak lolos. Dan, setiap calon direksi yang dinyatakan lolos diberi undangan uji kelayakan dan kepatutan yang rencananya akan digelar di hari Selasa dan Rabu Minggu ini,” jelas Machfudz yang juga ketua Garda Bangsa Kota Surabaya.
Ironisnya, hari ini Senin (13/9/2021) Machfudz mendengar kabar, acara yang ditunggu-tunggu banyak pihak tersebut ditunda. “Ditunda, sampai waktu yang tidak ditentukan. Ada apa ini?,” tanyanya bernada curiga.
Machfudz mengaku prihatin terhadap penundaan fit and propert test terhadap calon direksi. “Kan kasihan, mereka (calon direksi) sudah menyiapkan segala hal, ternyata ditunda. Ini pertanda bahwa pansel tidak profesional,” cetus Machfudz.
Terkait dengan Penundaan fit and proper tes ini, tuturnya, pihak pansel tidak pernah berkoordinasi dengan Komisi B DPRD Yos Sudarso. “PDAM ini mitra Komisi B. Celakanya lagi pihak pansel tidak pernah komunikasi dengan kita. Sehingga ketika kita ditanya oleh warga, steakholder kita nggak bisa jawab,” ujarnya.
Machfudz kuatir, lamanya kekosongan kursi pimpinan di PDAM akan berdampak pada kinerja Perusahaan terbaik di Indonesia. “PDAM ini satu-satunya perusahaan daerah yang sangat sehat. Jangan sampai, kinerja PDAM ini mempengaruhi prestasinya di tahun-tahun sebelumnya,” tambahnya.