RAJAWARTA : Meski sudah memasuki masa pinang meminang menuju kursi Pelaminan Pilwali Surabaya, namun hingga saat PKS Kota Surabaya masih bertahan dalam kesendiriannya. PKS masih samikna wa’atokna ke ‘ortunya’ yakni DPW dan DPP.
Hal tersebut diungkapkan Ketua DPD PKS Kota Surabaya, Ahkmad Suyanto saat diinterview rajawarta via telepon. “PKS kan sampai Maret mas. Itu kan sudah perintah,” cetus Yanto saat ditanya langkah PKS menjelang Pilwali Surabaya tahun ini (29/01/20).
Namun lanjut Yanto, bukan berarti PKS berpangku tangan melihat semaraknya lobi politik partai di lain. Menurutnya, PKS sudah melakukan penjajakan ke beberapa partai selain PDIP.
“Ke koalisi MA (Machfud Arifin) kita sudah komunikasi. Kita sudah sampaikan, proses ini kan struktural. Ya kalau struktural maka kembali ke yang merintah DPD Surabaya, yaitu DPW dan DPP,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu Yanto menyampaikan, kalau proses politik ini ingin dipercepat, pria asli Madura ini menyarankan untuk berkomunikasi langsung kepada yang memberi perintah DPD PKS Surabaya.
“Yang memberi tugas kan atasan. Kalau proses ini ingin dipercepat ya saya sarankan ke atasan kita DPP, gitu,” jelasnya.
Dia menambahkan, PKS hingga saat ini masih melakukan komunikasi dengan partai-partai lain. Misalnya ke Golkar, Nasdem dan PSI. “Yaitu, kita masih lobi-lobi dengan partai yang belum gabung,” tukasnya.
Yanto berharap, bisa bergabung dengan partai-partai lain. Namun kalau tidak maka PKS ingin mengajak Partai lain untuk membangun koalisi alternatif. “Kalau saya yang semuanya belum gabung, ya kita ajak bersama-sama biar bisa 17 kursi. Ya peluang (koalisi alternatif) masih ada karena mereka belum masuk ke MA,” tukas Yanto saat ditanya apakah PKS punya keinginan membentuk koalisi baru.